Ngaku Guru Ngaji, Pria di Garut Cabuli Belasan Bocah

Ngaku Guru Ngaji, Pria di Garut Cabuli Belasan Bocah

Hakim Ghani - detikJabar
Kamis, 01 Jun 2023 12:15 WIB
Pelaku pencabulan belasan bocah di Garut yang ngaku sebagai guru ngaji.
Foto: Hakim Ghani
Garut -

Seorang pria berinisial AS ditangkap usai dilaporkan melakukan sodomi terhadap belasan bocah di Garut. Dalam menjalankan aksinya, pria berusia 50 tahun ini mengaku sebagai guru mengaji.

AS ditangkap oleh tim Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Garut belum lama ini di rumahnya. AS ditangkap setelah salah seorang orang tua korban melaporkan aksi bejatnya.

"Berawal dari adanya laporan salah satu orang tua korban, yang anaknya mengaku menjadi korban AS," kata Kasat Reskrim Polres Garut AKP Deni Nurcahyadi kepada wartawan, Kamis (1/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deni menjelaskan, AS diketahui melakukan aksi cabulnya kepada anak-anak lelaki, di kampungnya yang berada di Kecamatan Samarang, Garut. Ada belasan korban, yang saat ini terdata oleh polisi.

"Berdasarkan hasil pendalaman, korbannya berjumlah 17 orang," katanya.

ADVERTISEMENT

AS menjalankan aksinya, saat mengajar anak-anak yang mayoritas berusia 9-12 tahun ini. Dia mengancam para korban untuk tidak melaporkan aksi tersebut.

"Tersangka mengancam kalau korban melapor, akan diarah (diincar)," kata Deni.

Deni menjelaskan, tersangka melakukan aksi cabul, dengan menggesekkan kemaluannya ke pantat korban. Beberapa di antara korban bahkan dipaksa untuk mengulum kelamin AS.

AS saat ini ditahan polisi dan sudah dijadikan tersangka. AS diancam dengan pidana penjara 15 tahun karena dianggap melanggar Undang-undang Perlindungan Anak.

"Hukumannya ditambah satu per tiga karena korbannya lebih dari satu," sebutnya.

Sementara itu, ketika ditanya mengenai profesi pelaku, pihak kepolisian menyebut jika AS merupakan guru home schooling. Namun, pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebut, jika AS merupakan ustaz gadungan.

"Mengaku sebagai ustaz, tapi setelah kami telusuri, dari sisi pengetahuan, kemudian latar belakang, dia ini hanya mengaku-ngaku," kata Ketua MUI Garut KH Sirojul Munir.

"Jadi dia hanya berdalih menjadi guru ngaji, untuk bisa mencabuli korban. Padahal dia hanya masyarakat biasa. Kami pastikan bukan guru ngaji atau ustaz," pungkas Munir.




(tya/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads