Eks Pacar Diduga Rencanakan Pembunuhan Keji Ria Puspita

Eks Pacar Diduga Rencanakan Pembunuhan Keji Ria Puspita

Ikbal Selamet - detikJabar
Kamis, 27 Apr 2023 19:30 WIB
The dead womans body. Focus on hand
Ilustrasi (Foto: Thinkstock).
Cianjur -

AG, dengan keji membunuh mantan kekasihnya Ria Puspita dengan menembakan senapan angin sebanyak dua kali. Aksinya itu dilakukan karena tidak mau bertanggungjawab atas kehamilan korban.

Kasus pembunuhan itu, diduga sudah direncanakan AG. Pasalnya AG sudah mempersiapkan dan membawa senapan angin milik sang kakek sebelum berangkat menemui korban.

"Dari rumah sudah bawa senapannya, sama saya disimpan di mobil. Sempat kepikiran untuk balik lagi ke rumah. Tapi Ria (korban) telepon katanya ingin ketemu sebentar," ujar AG, belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut AG, saat bertemu, korban meminta pertanggungjawaban dan menanyakan kapan keluarganya akan mendatangi keluarga korban.

AG yang kesal lantaran paksaan itu dan terlebih sejak beberapa hari terakhir ada nomor tak dikenal yang menelepon dan menyuruhnya untuk bertanggungjawab pun langsung membawa senapan angin.

ADVERTISEMENT

Menurutnya ada tiga peluru yang dia gunakan. Peluru pertama ditembak ke tanah untuk menggertak korban. Tetapi lantaran korban malah semakin meminta pertanggungjawaban, AG mengisi kembali senapan anginnya dengan peluru dan menembak kepala korban.

"Saya bawa tiga peluru, yang satu sudah ada di dalam senapan. Saya tembakan peluru pertama untuk menakut-nakuti. Karena masih terus menanyakan kapan saya ke rumah, saya isi lagi pelurunya dan ditembakan ke kepala korban. Setelah itu korban jongkok dan saya kembali tembakan satu peluru terakhir ke kepala korban dari jarak dekat," ujar dia.

"Jadi total tiga peluru, yang satu dibuang yang dua ditembakan ke kepala. Karena saya kesal, ditambah sebelumnya saya diteror terus selama tiga hari dengan nomor tak dikenal," tambahnya.

Menurutnya korban kejang-kejang saat peluru ketiga ditembakan dari dekat, kemudian terbujur kaku. Setelahnya AG mengikat leher korban dengan tali untuk menariknya ke atas bak mobil pikap milik pamannya yang dikendarai untuk menemui dan digunakan untuk mengangkut jasad korban.

"Saya bukan cekik pakai tali, tapi diikatkan untuk diangkut ke mobil. Karena saya tidak kuat lihat banyak darah," tuturnya.

Setelah itu, AG membawa jasad korban ke sungai yang berjarak sekitar 900 meter dari lokasi penembakan, hingga selanjutnya tubuh korban dibuang.

"Saya langsung buang begitu lihat sungai dan setelahnya kabur pulang ke rumah," ucap AG.

AG mengaku tidak melarikan diri atau memberikan perlawanan saat ditangkap beberapa jam setelah penemuan jenazah lantaran bingung akan kabur kemana.

"Pasrah saja ditangkap, kabur juga bingung," kata Ag.

Sementara itu, Kapolsek Sukanagara AKP Tio mengatakan, aksi pembunuhan tersebut diduga dipicu korban yang hamil muda dan meminta pertanggungjawaban kepada pelaku.

"Dari keterangan pelaku seperti itu, tapi masih kita dalami dan harus diselaraskan dengan hasil autopsi," kata dia.

Menurutnya atas perbuatannya pelaku dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan atau 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

"Terkait 340 (pembunuhan) berencana masih kita dalami. Tapi kemungkinan aksi ini berencana karena pelaku sudah mempersiapkan peralatan sebelum membunuh korban," pungkasnya.

(mso/mso)


Hide Ads