Seorang pria asal Lampung berinisial S diduga membacok penagih utang berinisial R (38) dan MR (21) di Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Jawa Barat. Peristiwa itu terjadi saat korban menagih utang sebesar Rp25 juta ke pelaku.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi bertepatan setelah waktu selesai tarawih sekitar pukul 21:00 WIB di sebuah kontrakan milik AA (49) di Jalan Widyakrama. Akibat perbuatannya itu, dua orang korban luka-luka hingga salah satunya jarinya putus.
Pemilik kontrakan berinisial AA (49) mengatakan, kasus itu bermula saat ada sekelompok orang datang untuk menagih utang kepada pelaku. Keduanya sempat terlibat cekcok, kemudian AA sempat menengahi dan berpesan agar tidak ribut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi yang ngontrak ini orang Lampung, sedangkan yang nagihnya orang Ambon. Nagih ke sini, minta pertanggungjawaban, saya bilang silahkan itu urusan kalian asal jangan ribut," kata AA selaku pemilik kontrakan kepada detikJabar, Selasa (18/4/2023).
Lebih lanjut, beberapa menit kemudian, AA mendapati jika dua orang penagih itu sudah terluka. "Saya tinggal langsung ke masjid lagi buat tadarus. Pas keluar, di dalam kontrakan itu pada ribut, yang dibacok orang Ambon alias yang nagih utang," ujarnya.
AA mengatakan, kedua korban mendapatkan luka bacok ada yang di jidat dan tangan hingga jarinya nyaris putus. Warga pun langsung berdatangan untuk melerai, saat itulah terduga pelaku melarikan diri.
"Sing keleuweuh (teriak-teriak). Korban ada dua kena tarang, yang satu lagi jarinya putus. Orang lampung kabur. Mereka ngontrak paling 7 bulan lebih, orangnya (terduga pelaku) pendiam, nggak nyangka akan seperti itu," jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasi Humas Polres Sukabumi Kota Iptu Astuti Setyaningsih membenarkan adanya peristiwa dugaan pembacokan atau penganiayaan di Kecamatan Baros. Dia mengatakan, kasus itu masih dalam penyelidikan kepolisian.
"Informasi sementara, peristiwa ini diduga dikarenakan masalah utang piutang, yang diutangi menagih tapi yang mengutang membacok korban. Saat ini masih dalam penyelidikan. Korban dengan pelaku diduga saling kenal," kata Astuti.
(dir/dir)