Awal Mula hingga Terbongkarnya Rekayasa Pria Sukabumi Ngaku Dibegal

Awal Mula hingga Terbongkarnya Rekayasa Pria Sukabumi Ngaku Dibegal

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Kamis, 13 Apr 2023 03:30 WIB
Pria Sukabumi yang pura-pura ngaku dibegal
Pria Sukabumi yang pura-pura ngaku dibegal (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Pria berinisial DR (36) kini harus berurusan dengan polisi gegara ulahnya berpura-pura dibegal. Aksinya itu dilakukan demi mengelabui gegara uang istrinya terpakai untuk foya-foya.

Kasus ini bermula dari video viral di media sosial pada Minggu (9/4) lalu. Dalam video tersebut terlihat seorang pria tergeletak dengan posisi motor tergeletak di tepi jalan Jampangtengah-Kiaradua atau tepatnya di lokasi perkebunan wangun Kampung Sampora, Desa/Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

DR bernarasi kepada warga sekitar bila dirinya menjadi korban begal. Warga pun lantas mengantar DR ke melapor ke kantor polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"DR melapor ke Polsek Lengkong, karena kasusnya pembegalan personel melakukan olah TKP gabungan Satreskrim dan tim opsnal. Namun, ada kejanggalan saat pemeriksaan saksi-saksi," kata Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede kepada awak media, Rabu (12/4/2023).

Saat itu penyidik memperdalam setiap keterangan yang masuk dengan memeriksa saksi dan juga DR yang mengaku sebagai korban.

ADVERTISEMENT

"Ternyata semakin didalami, termasuk didalami dari keterangan yang mengaku korban atas nama DR ada banyak ditemukan kejanggalan-kejanggalan. Berangkat dari situ anggota lebih mengintensifkan pengumpulan barang bukti fokus pada yang mengaku korban atas nama DR," jelas Maruly.

Saat itulah polisi menemukan notifikasi perbankan dari ponsel milik DR. Sampai akhirnya DR tidak bisa berkilah. Ia mengakui bahwa pembegalan tersebut tidak pernah ada.

"Ternyata dari hasil pendalaman ditemukan notifikasi masuknya debit ke handphone atas nama DR dari situ dilakukan pendalaman dan akhirnya yang bersangkutan mengaku bahwa soal dibegal Rp 10 juta uang untuk membeli kambing adalah laporan palsu," tegas Maruly.

"Karena merasa bingung tidak bisa mengembalikan uang yang sudah terpakai akhirnya mencoba menginisiatif seolah olah menjadi korban begal. Uang itu digunakan DR untuk berfoya-foya bersama wanita idaman lain (WIL). Karena tidak bisa mengembalikan akhirnya membuat laporan palsu untuk meyakinkan istrinya tersebut," sambung Maruly.

Informasi diperoleh detikJabar, diduga notifikasi debit bank yang dimaksud kepolisian adalah debit transaksi DR di sebuah tempat hiburan. Maruly menyebut lokasinya berada tidak jauh dari lokasi korban mengaku di begal. "Di wilayah (Kecamatan) Simpenan," singkat Maruly saat ditanya lokasi korban menghabiskan uangnya.




(sya/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads