Seorang santri laki-laki di Kota Cimahi menjadi korban pembegalan hingga terluka cukup parah. Peristiwa itu terjadi saat korban hendak ke masjid untuk salat subuh.
Korbannya ialah A, seorang bocah berusia 11 tahun. Aksi pembegalan terhadap A bahkan viral di media sosial. Saat ini pihak kepolisian turun tangan mengusut aksi pembegalan terhadap A di Kompleks Melong Green, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Dewi, orangtua dari korban menceritakan kronologis pembegalan yang menimpa anaknya. Berawal saat anaknya hendak berangkat Salat Subuh berjamaah berlanjut pada kegiatan tadarus di Masjid Nurul Iman, Kompleks Melong Green.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi dia itu mau tadarus karena kan baru mulai ya kegiatannya. Hari itu dia berangkat subuh, saya bilang nanti saja setelah subuh, jadi salat di rumah. Anaknya ini semangat, karena sudah janjian sama teman-temannya," kata Dewi saat dihubungi detikJabar, Rabu (29/3/2023).
Dewi akhirnya mengalah. Ia mengizinkan anaknya berangkat ke masjid dan mengantarkan anaknya namun hanya sampai depan rumah. Ia mengira anaknya bakal lewat jalan perkampungan untuk menuju ke masjid.
"Ternyata dia lewat jalan raya, nah di situ dia memang sudah lihat ada laki-laki dua orang naik motor, mereka lagi lihat kiri kanan. Terus melihat anak saya, dan dia feeling mau diapa-apain sama dua orang itu. Di situ anak saya sudah ketakutan, tapi kalau balik lagi takutnya dicegat dan kejar. Jadi terus jalan," kata Dewi.
Sesampainya di gerbang masuk Kompleks Melong Green, dua orang laki-laki yang dilihatnya mendekat lalu meminta anaknya berhenti. Di situ, korban langsung dicekik oleh kedua pelaku.
"Nah pas belok masuk kompleks, dipepet sama dua orang itu. Terus dicekik dulu baru digeledah dicari HP-nya. Anak saya juga diancam sama pelakunya, jadi mereka mengeluarkan senjata tajam," ucap Dewi.
Usai menggasak ponsel korban, dua pelaku itu kabur dan meninggalkan korban dalam keadaan berlumuran darah. Korban mengalami luka pada lengan kanannya akibat sabetan senjata tajam.
"Nah soal luka itu anak saya juga nggak sadar kapan disabetnya padahal darah sudah banyak di bajunya. Terus ada belas tusukan juga di punggung, bajunya sobek. Tusukan di punggung cuma pakai ujung celurit kata polisi," ujar Dewi.
Korban kemudian berlari ke rumahnya sambil berteriak-teriak minta tolong. Dewi yang kaget mendengar teriakan itu, lalu menyambut sang anak sambil bertanya apa yang terjadi.
"Jadi pas dia sudah dibegal itu dia lari-lari ke rumah, teriak-teriak mamah tolong. Saya kaget kan, saya kira dikejar sama siapa. Ternyata tangannya luka. Langsung saya bawa ke rumah sakit terdekat. Setelah ditanya ternyata dibegal," ucap Dewi.
Dewi sendiri sudah melaporkan kasus pembegalan yang menimpa anaknya ke pihak kepolisian. Ia berharap pelakunya bisa segera ditangkap.
"Sudah laporan dan mudah-mudahan pelakunya bisa segera ditangkap soalnya sampai sekarang anak saya masih syok," kata Dewi.
(dir/dir)