Aditya (35), pelaku pembacokan mantan Ketua Komisi Yudisial Jaja Ahmad Jayus hanya bisa tertunduk lesu. Dia mengaku tak merencanakan pembacokan terhadap Jaja.
"Iyah random aja. Cuma pas yang lewat adalah mobil itu. Terus saya feeling aja bahwa dia adalah kakek-kakek," ujar Aditya, kepada awak media, di Mapolresta Bandung, Rabu (29/3/2023).
Dia menjelaskan telah keluar rumah sejak jam 11.00 WIB. Namun dirinya berkeliling dulu ke berbagai daerah sekitar untuk mencari target.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maksudnya saya keluar rumah jam 11.00 WIB, terus muter-muter sampai di situ udah jam 15.00 WIB. Dari jam 11 saya muter keliling-keliling aja ke Baleendah, Bojongsoang dan masuk ke Ciganitri," katanya.
Aditya mengungkapkan saat melancarkan aksinya yang pertama dibacok adalah putri mantan ketua KY, Tami (22). Kemudian langsung bapaknya turun dari lantai dua.
"(Dibacok pertama) putrinya dulu, saya mau nyerang kepalanya. Di situ udah niat mau ngebunuh. Jadi pas begitu udah dengar si Bapaknya di tangga turun, di situ saya berasumsi saya udah ketahuan, saya udah nggak sadar dan akhirnya saya menyerang dengan membacok," jelasnya.
Dia menambahkan setelah itu dirinya langsung membacok mantan ketua KY itu. Bahkan kata dia, Jaja sempat melakukan perlawanan.
"Bapaknya, pas mau nyerang dengan bapaknya, pokoknya ada perlawanan," ucapnya.
Aditya menyebutkan memiliki hutang kepada bosnya di perusahaan roti. Hal tersebut yang membuat dirinya nekat melakukan pencurian dengan kekerasan.
"Total hutang Rp 7 juta sampai Rp 8 juta," pungkasnya.
Dia kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
(mso/mso)