Sirene Ambulans Pembawa Duka Bos Tekstil Korban Mutilasi

Jabar X-Files

Sirene Ambulans Pembawa Duka Bos Tekstil Korban Mutilasi

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 19 Mar 2023 16:45 WIB
Jenazah Ujang Nuryanto (37), bos tekstil asal Bandung tiba di rumah duka. Ratusan orang mengantar jenazah Nuryanto ke tempat peristirahatan terakhir.
Pemakaman bos tekstil korban mutilasi (Foto: Wisma Putra/detikJabar).
Bandung -

Suara sirene di Jalan Katapang-Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, terdengar nyaring dari kejauhan. Sirene itu berasal dari ambulans berwarna hitam milik Kementerian Luar Negeri.

Bisingnya sirine itu, beradu dengan tangisan warga yang menyambut kedatangan mobil ambulans itu. Ambulans tersebut, membawa jenazah Ujang Nuryanto (37) yang menjadi korban mutilasi di Malaysia.

Jasad Nuryanto tiba pada Hari Rabu, 13 Maret 2019 silam. Sebelum dinyatakan menjadi korban pembunuhan, Nuryanto dinyatakan hilang kontak dengan pihak keluarga sejak 22 Januari 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Potongan tubuh Nuryanto ditemukan bersama potongan tubuh Ai Munawaroh yang merupakan teman perempuannya ditemukan di pinggir Sungai Buloh, Selangor, Malaysia pada 26 Januari 2019.

Jenazah Nuryanto langsung dibawa ke tempat peristirahatan terakhirnya yang berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Camat Bahuan, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.

ADVERTISEMENT

Jenazah Nuryanto dimasukkan ke dalam peti putih. Sebelum sampai ke TPU, peti tersebut digotong warga dengan mengitari perkampungan dan persawahan.

Peti tersebut digotong bergantian oleh anggota Polsek Baleendah, Koramil Baleendah, Satpol PP Kecamatan Baleendah, warga, keluarga dan kerabat korban.

Tangis pecah saat jasad Nuryanto tiba di pemakaman. Bahkan istri Nuryanto, Meli Rahmawati (33), pingsan lantaran tak kuasa menahan kesedihan.

Salah satu warga, Asep mengatakan, Nuryanto merupakan sosok yang baik di kampungnya. "Baik orangnya, mudah bergaul. Dermawan orangnya suka memberi sumbangan kalau ada acara di kampung," ujar Asep.

Keesokan harinya, jenazah Ai Munawaroh (33) dimakamkan di kampung halamannya di Dusun Cirapuan, Desa Sindangjaya, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran, Kamis (14/3/2019) pagi.

Puluhan anggota keluarga dan warga setempat turut menyolatkan jenazah Ai. Usai disalatkan, peti jenazah dipikul, tanpa menggunakan tandu menuju pemakaman.

Jenazah Ai Munawaroh dikebumikan di pemakaman keluarga. Tampak sebagian anggota keluarga tak kuasa menahan tangis melepas kepergian Ai untuk selama-lamanya. Sang ayah Rohili (52) pun berurai air mata.

Rohili menyampaikan permohonan maaf jika semasa hidup anaknya memiliki kesalahan. Ia juga meminta doa untuk sang anak yang kini telah tiada.

"Semoga almarhumah anak saya diampuni dosa-dosanya dan diterima iman Islamnya," ujar Rohili dengan mata berair.

Meskipun ayah-ibunya masing-masing sudah tinggal di kota, namun keluarga besar Ai dari pihak ayah masih banyak tinggal di desa tersebut.

"Ai lahir di sini, sampai sekolah SMA tinggal di sini, keluarga besar di sini. Jadi kami memutuskan Ai dimakamkan di sini," ujar Rohili, yang kini sudah bermukim di Bekasi.

Rohili menuturkan, ia pindah ke Bekasi selepas berpisah dengan mantan istrinya sekitar tahun 2001. Ibu Ai sendiri, menurut Rohili, hijrah ke Bandung.

Sang anak Ai Munawaroh, kata dia, sempat tinggal bersamanya di Bekasi dan bekerja di minimarket. Dari Bekasi, ia mengisahkan, Ai lalu pindah ke Bandung mengikuti sang ibu.

(wip/mso)


Hide Ads