3 dari 5 pelaku pembacokan pemuda berinisal FNS (16) ditangkap polisi. Motif pembacokan ini berhasil diungkap polisi. Motif dalam kejadian ini, korban dan pelaku saling berbalas komentar di media sosial (medsos).
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung mengatakan, awalnya para pelaku membuat komunitas nongkrong dan ditayangkan di medsos TikTok.
"Kejadian pengeroyokan tersebut berawal dari para pelaku membuat komunitas nongkrong yang dinamakan JESTERE kemudian para pelaku mengupload ke media sosial TikTok dan setelah itu ada kabar bahwa korban dan temen-temannya komen menjelekan komunitas tersebut," kata Aswin di Mapolrestabes Bandung, Jumat (3/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai berkomentar negatif, para pelaku mencari korban untuk menanyakan hal tersebut. "Pelaku menanyakan hal tersebut akan tetapi korban tidak mengakuinya," ujarnya.
Selang beberapa hari, korban malah mengancam pelaku dan akan memukuli pelaku satu per satu anggota JESTERE.
"Sehingga mendengar perkataan tersebut para pelaku sangat marah dan pada saat itu para pelaku bertemu dengan korban di depan depot pengisian air sehingga terjadilah pengeroyokan terhadap korban," tuturnya.
Korban mengalami 11 luka di sejumlah bagian tubuhnya. Korban sempat dilakukan penanganan medis dan saat ini kondisnya sudah membaik.
"Akibat dari pengeroyokan tersebut korban mengalami luka di bagian tangan sebelah kanan, kaki kiri, jari telunjuk, punggung akibat dari sabetan senjata tajam dan ada beberapa badan lainnya yang di akibatkan senjata tumpul sehingga korban mengalami luka brat," tuturnya.
Dalam kejadian ini, dua orang masih dalam pengejaran dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Pasal yang disangka adalah pasal 170 dan Pasal 351 KUHP dengan ancaman 7 tahun penjara.
(wip/yum)