Amanah Konsumen Jadi Alasan Ojol Karawang Tetap Bekerja Meski Dibegal

Round Up

Amanah Konsumen Jadi Alasan Ojol Karawang Tetap Bekerja Meski Dibegal

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 01 Mar 2023 08:30 WIB
Ojol Karawang tetap antar makanan ke pelanggan meski jadi korban begal di jalanan
Ojol Karawang tetap antar makanan ke pelanggan meski jadi korban begal di jalanan (Foto: Istimewa)
Karawang -

Etos kerja Purmas Tria Saputra (23) patut dijadikan contoh nyata. Driver ojek online (Ojol) asal Karawang itu tetap mengantarkan pesanan makanan konsumennya, meski mengalami kondisi berdarah setelah menjadi korban begal di jalan.

Tria begitu ia akrab disapa, dibegal saat melintas di Jalan Sasak Kloneng, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Sabtu (25/2) malam. Beruntungnya ia masih selamat dalam insiden itu setelah ditolong warga sekitar.



Meski selamat dan motornya tak jadi dibawa kabur, Tria mengalami luka di bagian jari dan telapak tangannya. Luka tersebut ia terima usai mencoba menangkis sabetan celurit dari pelaku yang hendak membawa kabur motornya itu.

Walau kesakitan dan tangan berceceran darah, Tria masih memikirkan makanan yang dipesan konsumennya. Ia pun berinisiatif mengatakan pesanan itu karena merupakan amanah dari konsumennya yang harus diantarkan sampai ke tempat tujuan.

"Saya inisiatif mengantarkan makanan karena itu merupakan tanggung jawab saya mas sebagai driver, pesanan itu harus anterin sampai tujuan," ucap Tria kepada detikJabar, Selasa (28/2/2023).

Tak hanya rasa sakit, Tria juga dihantui kepanikan usai menjadi korban percobaan pembegalan. Tria mengatakan harus menunaikan kewajibannya sebagai pengantar pesanan. "Walaupun saya merasa sakit, panik tapi demi amanah dan tanggung jawab, saya tetap antarkan mas," ungkapnya.

Ia mengungkap, kondisinya saat itu memang perlu berobat. Bahkan ia juga diajak sepasang suami-istri yang menolongnya untuk terlebih dahulu ke klinik mengobati lukanya.

Namun, Tria mengaku akan tenang jika tanggungjawabnya untuk mengantar pesanan yang menjadi amanah sudah selesai. "Saya harus antarkan, biar saya juga tenang mas," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Benar saja, walaupun agak terlambat, pesanan itu tetap diantar Tria kepada konsumennya di Perumahan Klari Indah Permata 2. Setelah itu, ia baru bisa pulang dan mengobati luka sabetan celurit yang diterimanya itu setelah tiba di kontrakannya.

Detik-detik Pembegalan

Kepada detikJabar, Tria juga menceritakan detik-detik percobaan pembegalan yang menimpanya tersebut. Kala itu ia tiba satu jalanan gelap untuk mengantar pesanan makanan milik pelanggannya.

"Ketika itu saya hendak mengantar pesanan chesee fire chicken Klari menuju Perumahan Klari Indah Permata 2, sekitar pukul 8 malam saat tiba di jalan karena jalan jelek dan licin akhirnya saya pelan," ujarnya.


Diungkap Tria, kondisis jalanan sepi dan gelap. Ditambah jalanan tersebut dalam kondisi rusak dan licin usai diguyur hujan, oleh sebab itu ia mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan rendah.

"Kondisi emang sepi, gelap tiba-tiba dari belakang ada orang lari dari sawah memukul kepala saya pake balok kayu, terus menarik bahu kiri saya hingga saya jatuh," kata dia.

Tria yang terjatuh setelah dipukul lalu bangkit. Ia berusaha menangkis pukulan yang ternyata itu merupakan senjata tajam berjenis celurit yang dipakai untuk melumpuhkannya.

"Setelah itu saya mencoba sedikit melawan menangkis sampai akhirnya pelaku mengeluarkan celurit dari belakang, dan saya waktu itu berusaha untuk menangkis celurit dengan tangan kiri saya karena pelaku mengincar kepala saya," ungkapnya.

Tria awalnya tak mengetahui ada berapa pelaku, karena kondisi jalanan yang gelap, ia juga tak merasa bahwa dirinya terluka. Ia hanya berusaha keras mempertahankan diri dari serangan pelaku pembegalan tersebut.

"Saya berusaha melawan, pas saya baru tahu ada dua orang saya mendengar suara yang berbeda dari langkah kaki, karena kalah jumlah sehingga menderita luka robek di jari tengah dan telapak tangan," imbuhnya.

Berselang waktu beberapa menit, kemudian datang dua sepeda motor dengan dua orang pengendara yang berbeda, namun pengendara yang awal tak berani menolong.

ADVERTISEMENT


Pengendara kedua merupakan pasangan suami istri yang kemudian menolong Tria, dan mengantar Tria ke rumah pelanggan pemesan makanan yang diantarnya.

"Pasangan suami istri menolong saya, setelah saya menjelaskan kejadiannya, mereka mengantar saya untuk melanjutkan mengantar pesanan saya ke katanya," katanya.

Meski kondisi TKP saat itu gelap, namun Tria bisa menggambarkan sosok pelaku secara samar-samar. Menurutnya, pelaku masih terbilang muda.

"Pelaku masih muda mas seperti milenial, umur masih seumuran sama saya, kalau dari postur dia agak pendek sedikit dari saya, tapi badan agak berisi," terangnya.

Kendati demikian, Tria tak mengetahui jelas seperti apa raut wajah pelaku begal sadis tersebut, "Untuk muka karena gelap jadi ga jelas mas," imbuhnya.

Tria berhasil selamat meski mendapat luka akibat celurit yang hendak menghantam kepalanya. Saat itu, Tria menangkis celurit tersebut hingga mendapatkan luka di tangan.



Tria mengaku kaget dengan insiden yang dialaminya. Padahal lokasi itu masih sering dia lewati selama menjadi ojol. "Saya gak merasa terancam, karena saya pernah sudah beberapa kali kesana mas, karena saya juga driver dulu sempat ngontrak daerah situ mas gak jauh dari tempat kejadian," pungkasnya.




(ral/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads