Purmas Tria Saputra masih bisa bernapas lega. Pria asal Karawang yang berprofesi pengemudi ojek online (ojol) ini hampir menjadi korban pembegalan saat hendak mengantar makanan pesanan pelanggannya.
Insiden mencekam yang menimpa Trias terjadi pada Sabtu (25/2/2023) malam di Jalan Sasak Kloneng, Kecamatan Klari, Karawang. Saat itu, korban hendak mengantar makanan milik Siti Nur Saadah (24).
Saat tiba di lokasi, Trias diberhentikan orang tak dikenal (OTK). Korban langsung diancam menggunakan senjata tajam supaya menyerahkan motor yang sedang ia bawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demi mempertahankan motor miliknya, Trias memberikan perlawanan terhadap begal tersebut. Usahanya pun tidak sia-sia hingga membuat begal tersebut langsung melarikan diri.
"Orang tidak dikenal itu memaksa dan mengancam hendak mengambil sepeda motor korban, kemudian korban melakukan perlawanan sehingga pelaku menyerang korban dengan senjata tajam," kata Kapolsek Klari Kompol Hidayat.
Trias pun berhasil mempertahankan motornya dari upaya pembegalan tersebut. Namun sayang, jari Trias harus terluka akibat sabetan senjata tajam.
"Korban melawan hingga terluka oleh senjata tajam di bagian jadi, sepeda motor tak berhasil erambil kemudian terduga pelaku melarikan diri meninggalkan korban," ucapnya.
Kondisi Trias yang sempat terkena upaya pembegalan sempat membuat Siti Nur Saadah merasa janggal. Nur sendiri memesan 4 menu yang orderannya diambil oleh Trias.
Malam itu, Nur merasa ada yang janggal karena pesanannya tak kunjung datang. Padahal biasanya, ia hanya perlu menunggu 30 menit sampai pesanannya itu tiba di depan rumah.
"Saya nunggu orderan ternyata ada keterlambatan enggak seperti biasanya. Biasanya saya pesan di toko tersebut cuma 30 menit ini lebih," ujar Nur.
Kala itu Nur memesan makanan pada pukul 19.55 WIB dan driver mengambil orderan tersebut pada pukul 20.10 WIB. Empat menu dipesan Nur dengan total harga harga Rp66.700.
Kejanggalan dirasakan Nur, setelah satu jam berselang pesanan tak kunjung datang. Hingga akhirnya, terdengar ketukan pintu di depan rumahnya.
"Berselang waktu satu jam lebih pokoknya agak lama, tiba-tiba pintu rumah diketuk. Ternyata pas saya buka pintu ada 3 orang, yang mengantar pesanan tersebut," imbuhnya.
Ketiga orang tersebut ternyata merupakan driver ojol, dan sepasang suami istri yang mengantarnya. Setibanya di rumah Nur, suami istri tersebut menceritakan sebab keterlambatan pengantaran makanan yang dipesan Nur.
"Suami istri sama driver ojol ngasiin pesenan saya lalu bilang, ini bu pesanannya tadi si masnya hampir kena begal, kebetulan saya sama suami lewat terus lihat," ucap Nur.
Pasangan suami istri itu bercerita kepada Nur, mereka melihat beberapa orang seperti hendak berkelahi di dekat tempat kejadian perkara (TKP). Namun saat hendak dilerai, kedua orang diduga pelaku begal malah berlari.
"Dilihatnya driver itu kayak lagi berantem di sawah tapi ada yang minta tolong. Waktu suaminya si ibu mau nolong kedua orang yang dihampiri malah saling tuduh. Ini begalnya, yang ini begalnya, karena gelap driver nyuruh awas ke suaminya si ibu yang nganter, karena katanya begal itu bawa celurit," ungkapnya.
Nur juga menyaksikan kondisi driver yang membawa makanannya tak biasa, sebab terdapat banyak darah di bagian tubuhnya. Makanan Nur sendiri baru tiba pukul 01.22 WIB.
"Saya lihat drivernya berdarah, dia juga minta maaf. Katanya 'maaf bu, kemasan makannya rusak, maaf saya juga enggak bisa dihubungi karena hp saya rusak'," papar Nur.
Nur juga kaget melihat jaket yang dipakai driver dipenuhi darah. Termasuk bagian pegangan kantong plastik pesananya juga terdapat bercak darah.
"Kalau saya lihat kayanya terluka di bagian badan sama lengan. Tapi yang keliatan cuma darah dan luka jarinya aja plastik makanan juga ada darahnya," pungkasnya.
(ral/yum)