Drama Geng Motor Sadis di Cimahi: Membunuh, Kabur, Ditangkap

Round-Up

Drama Geng Motor Sadis di Cimahi: Membunuh, Kabur, Ditangkap

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 18 Feb 2023 19:00 WIB
Para pelaku pembacokan mahasiswa di Cimahi.
Para pelaku pembacokan mahasiswa di Cimahi. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung -

Usai sudah pelarian lima pelaku pembacokan terhadap seorang mahasiswa di Kota Cimahi. Kelimanya ditangkap polisi usai menghilangkan nyawa korbannya.

Kelima pelaku itu ialah MFPU (19), NBR (19), MA (19), RFF (18), dan KAH (17). Mereka dengan keji membacok Rizki Najmudin (21) hingga tewas. Peristiwa itu terjadi pada Minggu, 5 Februari 2023.

Upaya polisi menangkap para pelaku dilalui dengan proses yang tak mudah. Para pelaku melarikan diri ke berbagai daerah usai beraksi. Pelaku ditangkap di Sumedang, Subang, Indramayu, hingga Cirebon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski berhasil menangkap lima pelaku, polisi masih memburu satu orang lain yakni AAS yang kini ditetapkan sebagai DPO. Usai ditangkap, polisi mendapati jika MFPU adalah DPO dalam kasus penganiyaan lainnya yang juga merupakan seorang residivis. Karena melawan, pelaku MFPU diberi hadiah timah panas saat ditangkap.

Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono mengungkapkan, para pelaku diketahui merupakan anggota dari geng motor bernama Pelajar Moonraker wilayah wilayah Kebon Kopi, Cimahi. Sedangkan MFPU adalah wakil ketua kelompok.

ADVERTISEMENT

"Hasil pemeriksaan, mereka ini mengaku anggota dari salah satu kelompok geng motor tertentu yaitu Pelajar Moonraker dan si MFPU ini wakil ketuanya," tutur Aldi.

Tidak hanya menangkap para pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti seperti pisau belati hingga stik baseball.

Saat kejadian, diketahui korban tengah berkendara menuju rumahnya di Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan. Namun tiba-tiba, para pelaku langsung menyerang korban. Motifnya, pelaku mencari geng motor lain dan menyerang secara acak.

"Korban ini bukan musuhnya para pelaku. Dan korban juga bukan salah satu bagian dari kelompok tertentu. Intinya mereka ini sudah brutal karena menyasar kepada siapapun," ungkap Aldi.

Pelaku juga sempat mengkonsumsi minuman keras sebelum menyerang korban. Sebilah senjata tajam juga sudah disiapkan para pelaku sebelum berkeliling mencari sasaran.

Bukan cuma membacok korban, pelaku juga merusak sebuah penginapan yang berjarak 100 meter dari lokasi pembacokan. Dari hasil autopsi, korban diketahui mengalami luka di bagian kepala, kemudian luka tusuk di punggung yang tembus ke paru-paru.

"Korban itu ditinggalkan dalam kondisi luka parah sampai akhirnya ditemukan warga. Mereka kabur, tapi kemudian menyerang penginapan di dekat lokasi kejadian. Motifnya apa menyerang penginapan itu, kita masih dalami," kata Aldi.

"Korban itu ditinggalkan dalam kondisi luka parah sampai akhirnya ditemukan warga. Mereka kabur, tapi kemudian menyerang penginapan di dekat lokasi kejadian. Motifnya apa menyerang penginapan itu, kita masih dalami," kata Aldi.

Setelah ditangkap, mereka mengaku bukan kali pertama menganiaya orang lain dengan motif serupa. Namun peristiwa 5 Februari kemarin adalah yang paling brutal yang dilakukan para pelaku.

Dia mengatakan, aksi pembacokan itu dilakukan secara acak dan tanpa direncanakan siapa korban yang jadi sasaran. "Gara-gara mabuk, jadi sebelumnya saya nggak pernah nyuruh buat gitu (menyerang dan menganiaya)," ucapnya.

MFPU hanya bisa menyesali perbuatannya. Ia juga meminta agar seratusan anggota Pelajar Moonraker lainnya tak mengikuti aksi yang telah dilakukannya dan bahkan meminta geng itu dibubarkan.

"Saya juga minta dibubarkan saja (Pelajar Moonraker), jangan ada lagi aksi brutal. Cukup saya dan rekan-rekan ini saja yang seperti ini," tutur MFPU.

Akibat perbuatannya, para pelaku ini dijerat pasal 338 KUHPidana dengan ancaman 15 tahun, dan atau pasal 170 ayat ke 2 ke 3 dengan ancaman 12 tahun pidana.

(bba/orb)


Hide Ads