.webp)
Polisi mengamankan perempuan berinisial R (25). Ibu muda tersebut diduga yang menganiaya balita di Tasikmalaya.
Warga Desa Mandalahayu, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya tersebut diamankan polisi pada Minggu (12/2/2023). Usai diamankan R masih menjalani pemeriksaan di Unit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya.
Selama pemeriksaan, R kerap kali merengek meminta polisi membebaskannya. Bukannya mencari anaknya, R justru mencari suaminya bernama Deni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bapak hayu pulang, pulang kerumah," ucap R di hadapan penyidik.
Kepada penyidik, R yang berprofesi sebagai pengamen ini mengakui telah menganiaya anak balitanya itu. Dia menyebut kerap menganiaya lantaran kesal sang anak sering menangis.
"Sering nangis, kan saya cape jalan jauh keliling. Anak nangis," kata R.
Sementara itu, Deni (39) suami R sekaligus ayah balita menyebut anaknya kerap mendapatkan perlakuan kasar dari istrinya. Selain dipukul pakai gagang sapu dan alat pel, anaknya juga pernah disayat menggunakan punggung pisau dapur dan diempar piring.
"Gak bisa dihitung sering banget. Tapi memang yang paling saya inget ada lima kali. Pakai lidi, gagang pel, garuk kayu buat jemur padi, pisau sampai piring. Terakhir dilempar piring dan dicubit," kata Deni.
Deni menuturkan perlakuan kasar yang dilakukan istrinya terhadap anaknya itu sudah berlangsung sejak tahun lalu hingga awal tahun ini. Dia mulanya bingung melaporkan kasus ini lantaran tak ada yang mengurus anaknya.
Kini, kasus itu sudah ditangani polisi. Deni menyerahkan kasus itu sepenuhnya sesuai proses hukum.
"Kalau sekarang saya serahkan prosesnya pada hukum, saya bingung," kata Deni.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ari Rinaldo mengatakan hingga saat ini penyidik maish melakukan pemeriksaan secara intensif. Sejumlah barang bukti turut diamankan. Sementara korban saat ini tengah menjalani visum di RSUD SMC Tasikmalaya
"Kami masih melakukan penyelidikan, ibu ini masih di periksa," ujar Ari.
(dir/dir)
