Warga Kota Tasikmalaya, Jawa Barat dibuat geger dengan aksi seorang pria melakukan pornoaksi di muka umum. Hal itu membuat polisi bergerak mencari pelaku.
Pornoaksi ini terjadi di sebuah konter HP di Kelurahan Ciakar, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya. Pria yang belum diketahui identitasnya itu terekam CCTV diduga onani di konter HP tersebut.
Video rekaman CCTV itupun viral dan beredar luas di media sosial. Dalam video, pria yang diduga melakukan onani itu tampak beraksi di depan etalase. Pria itu menggunakan pakaian serba hitam mulai dari jaket, helm, kacamata, hingga sarung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pornoaksi itu terjadi pada Minggu (6/2/2023). Hal itu dibenarkan pemilik konter HP, Devia (32). Devia mengungkapkan, saat kejadian situasi konter sedang sepi, hanya ada beberapa pegawai yang berjaga.
Pornoaksi itu baru diketahui setelah ada pembeli yang datang dan melihat sebuah cairan di etalase. Barulah kemudian pegawai memeriksa rekaman CCTV dan mengetahui cairan itu adalah sperma dari pria yang melakukan onani.
"Setelah itu saya akhirnya memeriksa CCTV, ternyata benar. Terlihat dari CCTV pas turun dari motor dia mondar-mandir seperti memeriksa situasi. Awalnya nggak terlihat, terhalang toples," kata Devia.
Usai video pornoaksi itu viral, polisi langsung turun tangan dan mencari siapa pria yang melakukan onani di depan konter HP tersebut. Polisi saat ini sedang berupaya mengumpulkan bahan keterangan.
"Sedang kami selidiki, kami sedang mencari tahu kejadian itu. Lagi pulbaket (mengumpulkan bahan keterangan)," kata Kapolsek Cibeureum AKP Yusuf Setyanto.
Yusuf mengatakan, pemilik konter HP belum membuat laporan soal kejadian itu. Dia juga belum bisa menyimpulkan apakah pornoaksi tersbeut bisa dijerat pidana atau tidak.
Pernah Terjadi di Kampus IAI
Sebelum terjadi di konter HP tersebut, pornoaksi juga sempat terjadi di parkiran kampus Institut Agama Islam (IAI) Tasikmalaya pada pertengahan Januari 2023 kemarin dan juga terekam CCTV.
Saat itu, pelaku pornoaksi onani sembari duduk di atas sepeda motor. Rektor Institut Agama Islam Tasikmalaya Abdul Haris membenarkan adanya aksi tersebut di lingkungan kampusnya.
"Iya itu terjadi di kampus kami, pertengahan bulan lalu," kata Abdul Haris.
Dia mengaku sudah mengevaluasi kejadian itu dengan meningkatkan keamanan di lingkungan kampus. Dia menyesalkan munculnya fenomena itu dan berharap bisa segera diungkap. Yang jelas, motif pelaku harus terungkap.
"Harus diketahui dulu latar belakangnya, apakah orang itu sakit atau bagaimana," ujar Abdul Haris.
Dari sisi agama, Abdul Haris juga menegaskan perbuatan itu bertentangan dengan nilai-nilai Islam. "Ya jelas dilarang. Norma agama, norma susila dan bahkan hukum positif di negara kita," ungkapnya.
(bba/orb)