Asa Aam Punya Tabungan Melayang gegara Arisan Bodong

Kabupaten Indramayu

Asa Aam Punya Tabungan Melayang gegara Arisan Bodong

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Rabu, 01 Feb 2023 15:00 WIB
Ilustrasi arisan
Ilustrasi arisan (Foto: dok. Agung Pambudhy/detikcom)
Indramayu -

Seorang ibu muda di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat menelan pengalaman pahit saat menabung pakai sistem arisan. Sempat minta berhenti namun tidak diizinkan hingga merugi belasan juta rupiah.

Hal itu dialami Aam Amriyah (38). Warga Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu yang juga ikut arisan bodong. Niatnya mengumpulkan hasil usaha suami itu pupus lantaran bandar arisan ARM (suami) dan YNG (istri) warga desa Cangkingan, Kecamatan Kedokan Bunder itu telah kabur beberapa hari lalu.

Bagi Aam, menabung dengan sistem arisan merupakan pengalaman pertamanya. Awalnya, Aam pun tidak pernah menaruh curiga sebab ia merasa memiliki teman yang dekat dengan bandar arisan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak pernah, cuma baru kali ini. Nggak ada iming-iming cuma ada teman ditawari mau ikut nggak arisan gitu. Iya punya kenalan di Cangkingan diajak pas itu orangnya kan kenal kayak masih saudara sama bandar arisan," kata Aam Amriyah, Rabu (1/2/2023).

Harapan bisa menyisihkan uang dengan baik dilakukan Aam. Setiap minggunya, ia rutin mentransfer uang arisan sebesar Rp 100.000 kepada rekening ARM bandar arisan tersebut.

ADVERTISEMENT

Namun, kekhawatiran Aam pernah timbul sebab jarak rumahnya terpaut jauh dengan rumah bandar arisan yang ada di desa Cangkingan. Sehingga, ia meminta mundur jadi peserta arisan ketika sudah berjalan enam kali. Bahkan, Aam pun kembali meminta mundur setelah putaran ke seratus lantaran tak pernah mendapat kabar secara langsung hasil dari kocokan nama perminggu nya.

"Pas baru 6 kali pembayaran itu pernah minta keluar tapi nggak boleh katanya uang yang sudah di bayar hangus," ujar Aam.

Hingga kabar arisan bodong itu mencuat, nama Aam tidak pernah keluar dari toples kocokan itu. Aam pun pasrah, pembayaran arisan selama tiga setengah tahun itu hilang dibawa bandar arisan.

Dari total sekitar 178 peserta. Tersisa 15 nama peserta yang belum keluar dari toples arisan.

"Ya tadinya buat simpanan aja, kalau dapat arisan itu sekitar Rp17.800.000," jelasnya.

Kini, setelah melaporkan ke Polres Indramayu, Aam hanya pasrah dan mengharapkan bandar arisan itu segera diamankan.

"Ya mudah-mudahan segera di tangkap biar ada efek jera, kalau uang nggak kembali nggak apa-apa. Karena di kita banyak yang ikut arisan dari kalangan menengah bawah," pungkas Aam.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads