Fakta Geng Motor Menebar Teror di Jabar

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 10 Jan 2023 05:40 WIB
Ilustrasi geng motor. (Foto: ILUSTRATOR: FUAD HASIM/DETIKCOM)
Bandung -

Kawanan geng motor beraksi. Aksi brutal para pelaku kejahatan jalanan itu meneror warga di tiga lokasi di Jawa Barat yakni Bandung, Cimahi dan Garut. Polisi berhasil mengungkap pelaku aksi meresahkan tersebut, sisanya masih diburu.

Berikut ini sejumlah fakta aksi teror geng motor di Jawa Barat,

1. Blokade Jalan-Bikin Keributan di Cimahi

Video aksi geng motor memblokade jalan dan membuat keributan viral di media sosial. Kejadian tersebut berlangsung di Kota Cimahi.

Video ber berdurasi 22 detik yang menyebar dari WhatsApp grup warga dan media sosial lainnya, menunjukkan puluhan orang terlibat keributan di Jalan Warung Contong, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Sabtu (7/1) pukul 02.00 WIB.

Geng motor itu mengarah ke wilayah Cibeber. Dalam perjalanannya, mereka yang membawa sejumlah sepeda motor menutup jalan sambil berteriak dan mengacung ragam senjata tajam.

Mereka menyerang pengendara motor di Jalan Mahar Martanegara atau dekat RS Kasih Bunda mengarah ke Cimindi menuju Kota Bandung. "Kalau kejadian ributnya itu sekitar jam setengah 2 atau jam 2 pagi. Persis di jalan sini, depan saya," kata A, salah satu saksi mata kepada detikJabar, Minggu (8/1/2023).

2. Membuat Panik Warga

A mengatakan geng motor itu datang dari arah Leuwigajah. Mereka menggeber-geber motor sambil berteriak serta memamerkan golok dan samurai.

"Jadi datangnya dari Leuwigajah. Nah sempat geber-geber motor, terus mau menyerang mobil. Cuma mobilnya bisa kabur. Ada lagi motor dicegat," ujar A.

Dia langsung menyelamatkan diri ke rumah warga. Sementara di lokasi kejadian, masih ramai suara orang-orang berteriak.

"Saya kan langsung kabur ke belakang, ya takut juga diserang soalnya sekitar 20 motor. Saya sempat ngintip, ada satpam yang bubarin. Setelah itu langsung bubar memang. Infonya memang ada yang luka, tapi kurang tahu persis," kata A.

Kasi Humas Polres Cimahi AKP Hendra Solih Hidayat mengatakan pihaknya baru menerima laporan dari korban terkait kejadian tersebut. "Betul informasinya ada keributan tersebut, kita baru terima laporan semalam sudah dibuatkan LP juga. Saat ini langsung ditindaklanjuti oleh Satreskrim Polres Cimahi," kata Hendra.

3. Diburu Polres Cimahi

Polisi masih memburu para berandalan bermotor yang memblokade jalan dan membuat keributan di Jalan Warung Contong serta di Jalan Mahar Martanegara, Kota Cimahi. Mereka beraksi sambil membawa senjata tajam berupa samurai-golok.

Kasi Humas Polres Cimahi AKP Hendra Solih Hidayat mengatakan tim khusus diterjunkan untuk menindaklanjuti aksi berandalan bermotor tersebut.

"Saat ini Satreskrim Polres Cimahi masih lidik dan mengejar para pelakunya," ujar Hendra saat ditemui di Mapolres Cimahi, Senin (9/1/2023).

4. Serang Pelajar hingga Terluka

Korban serangan brutal berandalan geng motor itu ialah AR (16), pelajar SMA di Kota Cimahi. Saat kejadian, ia sedang dalam perjalanan pulang dari Bandung bersama seorang temannya.

"Malam itu saya pulang dari Bandung. Mau ke rumah lewat Jalan Mahar Martanegara. Dari jauh memang sudah kelihatan ramai-ramai, saya kira kan cuma warga biasa saja," ujar AR saat ditemui di kediamannya, Senin (9/1/2023).

Berandalan motor itu memakan sebelah badan jalan dari arah Leuwigajah menuju Cimindi-Kota Bandung. Saat ia dan temannya makin mendekat, barulah gerombolan itu menutup lajur jalan sebelahnya lagi.

"Pas mendekat baru dihabiskan jalan itu. Jadi sudah menodongkan senjata ke arah saya sama teman. Posisinya saya dibonceng teman," ujar AR.

Saat semakin dekat, tiba-tiba motor yang ditumpanginya ditendang pelaku. AR tersungkur jatuh ke parit. Tak lama berselang, ia diserang para pelaku yang memegang senjata tajam.

"Posisi saya tertelungkup, nah langsung ditusuk. Kalau ditusuknya pakai apa saya juga kurang tahu, soalnya kan kepala ke bawah hadapnya. Cuma yang pasti (pelaku) banyakan," kata AR.

5. Korban Berharap Pelaku Ditangkap

Akibat penyerangan itu, AR mengalami luka di sekujur tubuhnya. Seperti di punggung sebanyak lima luka tusuk, kemudian luka sobek di pergelangan tangan kanan karena berusaha menahan samurai yang diayunkan pelaku.

"Kalau saya di tangan dua sama di punggung lima tusukan. Dijahit semua sampai 29 jahitan. Terus teman juga lukanya di punggung. Masih sakit sampai sekarang, apalagi kalau tidur," tutur AR.

Ia berharap pelaku penyerangan tersebut segera diamankan karena sudah sangat meresahkan dan jangan sampai ada korban lainnya.

"Ya harapannya segera ditangkap, biar tidak meresahkan lagi. Kalau pelaku itu sekitar 40 orang, yang jadi korbannya dua, saya sama teman," ucap AR.




(mso/orb)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork