Dari informasi, korbannya ada dua orang, yakni pelajar SMA yang sedang berboncengan naik motor. Mereka mengalami luka cukup parah pada bagian punggung dan pergelangan tangan akibat benda tajam.
Tuwon (53), orang tua salah satu korban mendesak polisi bergerak cepat menangkap pelaku penyerangan terhadap anaknya.
"Intinya kita minta segera ditangkap pelakunya biar tidak meresahkan yang lainnya. Jangan sampai ada korban lain seperti anak saya," kata Tuwon saat ditemui di kediamannya, Senin (9/1/2023).
Akibat serangan brutal berandalan bermotor itu, anaknya AR (16) mengalami luka parah di bagian punggung dan pergelangan tangan.
"Anak saya lukanya lima di punggung, terus dua di tangan, total jahitannya 29. Cuma yang di tangan itu parah, asalnya ditawarkan operasi karena khawatir uratnya putus, tapi saya tunggu dulu kondisi anak saya seperti apa," tutur Tuwon.
Ia menduga anaknya diserang menggunakan senjata tajam jenis celurit. Sebab luka yang diderita anaknya itu dalam dan bukan memanjang.
"Kemungkinan ini celurit, soalnya lukanya itu dalam. Kalau pakai golok kan panjang. Kecuali yang di tangan, kata anak saya pakai samurai," ujar Tuwon.
Sebelumnya Kasi Humas Polres Cimahi AKP Hendra Solih Hidayat mengatakan tim khusus diterjunkan untuk menindaklanjuti aksi berandalan bermotor tersebut.
"Saat ini Satreskrim Polres Cimahi masih lidik dan mengejar para pelakunya," ujar Hendra. (mso/orb)