Kawanan geng motor beraksi. Aksi brutal para pelaku kejahatan jalanan itu meneror warga di tiga lokasi di Jawa Barat yakni Bandung, Cimahi dan Garut. Polisi berhasil mengungkap pelaku aksi meresahkan tersebut, sisanya masih diburu.
Berikut ini sejumlah fakta aksi teror geng motor di Jawa Barat,
1. Blokade Jalan-Bikin Keributan di Cimahi
Video aksi geng motor memblokade jalan dan membuat keributan viral di media sosial. Kejadian tersebut berlangsung di Kota Cimahi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video ber berdurasi 22 detik yang menyebar dari WhatsApp grup warga dan media sosial lainnya, menunjukkan puluhan orang terlibat keributan di Jalan Warung Contong, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Sabtu (7/1) pukul 02.00 WIB.
Geng motor itu mengarah ke wilayah Cibeber. Dalam perjalanannya, mereka yang membawa sejumlah sepeda motor menutup jalan sambil berteriak dan mengacung ragam senjata tajam.
Mereka menyerang pengendara motor di Jalan Mahar Martanegara atau dekat RS Kasih Bunda mengarah ke Cimindi menuju Kota Bandung. "Kalau kejadian ributnya itu sekitar jam setengah 2 atau jam 2 pagi. Persis di jalan sini, depan saya," kata A, salah satu saksi mata kepada detikJabar, Minggu (8/1/2023).
2. Membuat Panik Warga
A mengatakan geng motor itu datang dari arah Leuwigajah. Mereka menggeber-geber motor sambil berteriak serta memamerkan golok dan samurai.
"Jadi datangnya dari Leuwigajah. Nah sempat geber-geber motor, terus mau menyerang mobil. Cuma mobilnya bisa kabur. Ada lagi motor dicegat," ujar A.
Dia langsung menyelamatkan diri ke rumah warga. Sementara di lokasi kejadian, masih ramai suara orang-orang berteriak.
"Saya kan langsung kabur ke belakang, ya takut juga diserang soalnya sekitar 20 motor. Saya sempat ngintip, ada satpam yang bubarin. Setelah itu langsung bubar memang. Infonya memang ada yang luka, tapi kurang tahu persis," kata A.
Kasi Humas Polres Cimahi AKP Hendra Solih Hidayat mengatakan pihaknya baru menerima laporan dari korban terkait kejadian tersebut. "Betul informasinya ada keributan tersebut, kita baru terima laporan semalam sudah dibuatkan LP juga. Saat ini langsung ditindaklanjuti oleh Satreskrim Polres Cimahi," kata Hendra.
3. Diburu Polres Cimahi
Polisi masih memburu para berandalan bermotor yang memblokade jalan dan membuat keributan di Jalan Warung Contong serta di Jalan Mahar Martanegara, Kota Cimahi. Mereka beraksi sambil membawa senjata tajam berupa samurai-golok.
Kasi Humas Polres Cimahi AKP Hendra Solih Hidayat mengatakan tim khusus diterjunkan untuk menindaklanjuti aksi berandalan bermotor tersebut.
"Saat ini Satreskrim Polres Cimahi masih lidik dan mengejar para pelakunya," ujar Hendra saat ditemui di Mapolres Cimahi, Senin (9/1/2023).
4. Serang Pelajar hingga Terluka
Korban serangan brutal berandalan geng motor itu ialah AR (16), pelajar SMA di Kota Cimahi. Saat kejadian, ia sedang dalam perjalanan pulang dari Bandung bersama seorang temannya.
"Malam itu saya pulang dari Bandung. Mau ke rumah lewat Jalan Mahar Martanegara. Dari jauh memang sudah kelihatan ramai-ramai, saya kira kan cuma warga biasa saja," ujar AR saat ditemui di kediamannya, Senin (9/1/2023).
Berandalan motor itu memakan sebelah badan jalan dari arah Leuwigajah menuju Cimindi-Kota Bandung. Saat ia dan temannya makin mendekat, barulah gerombolan itu menutup lajur jalan sebelahnya lagi.
"Pas mendekat baru dihabiskan jalan itu. Jadi sudah menodongkan senjata ke arah saya sama teman. Posisinya saya dibonceng teman," ujar AR.
Saat semakin dekat, tiba-tiba motor yang ditumpanginya ditendang pelaku. AR tersungkur jatuh ke parit. Tak lama berselang, ia diserang para pelaku yang memegang senjata tajam.
"Posisi saya tertelungkup, nah langsung ditusuk. Kalau ditusuknya pakai apa saya juga kurang tahu, soalnya kan kepala ke bawah hadapnya. Cuma yang pasti (pelaku) banyakan," kata AR.
5. Korban Berharap Pelaku Ditangkap
Akibat penyerangan itu, AR mengalami luka di sekujur tubuhnya. Seperti di punggung sebanyak lima luka tusuk, kemudian luka sobek di pergelangan tangan kanan karena berusaha menahan samurai yang diayunkan pelaku.
"Kalau saya di tangan dua sama di punggung lima tusukan. Dijahit semua sampai 29 jahitan. Terus teman juga lukanya di punggung. Masih sakit sampai sekarang, apalagi kalau tidur," tutur AR.
Ia berharap pelaku penyerangan tersebut segera diamankan karena sudah sangat meresahkan dan jangan sampai ada korban lainnya.
"Ya harapannya segera ditangkap, biar tidak meresahkan lagi. Kalau pelaku itu sekitar 40 orang, yang jadi korbannya dua, saya sama teman," ucap AR.
6. Geng Motor Bersenjata Tajam Teror Warga Garut
Baru-baru ini aksi serupa juga membuat resah warga Garut. Mereka ugal-ugalan di jalan raya, sembari membawa senjata tajam dan botol minuman keras.
Aksi berandalan bermotor tersebut terekam dalam sebuah video yang saat ini tersebar dan ramai menjadi perbincangan di kalangan warga Garut. Seperti dilihat detikJabar, Senin (9/1/2022) siang, video berdurasi 35 detik tersebut menampilkan aksi sembrono yang dilakukan sekelompok pengendara sepeda motor.
Mereka ugal-ugalan dan membahayakan pengendara lainnya. Kelompok berandalan bermotor tersebut terlihat didominasi pemuda. Beberapa di antaranya membawa barang yang membahayakan.
Belakangan diketahui, kejadian tersebut berlangsung di kawasan Bundaran Suci, Kecamatan Karangpawitan. Menurut Kapolsek Karangpawitan Kompol Saifuddin Hamzah mengatakan, kejadiannya terjadi pada Sabtu (3/1) malam.
"Kejadiannya pas malam Minggu. Kami mendapatkan informasi dari masyarakat terkait adanya kendaraan R2 di Bundaran Suci," ucap Saifuddin kepada detikJabar.
Saifuddin mengaku, usai menerima informasi tersebut, pihaknya langsung menuju lokasi. Tapi, para berandalan bermotor tersebut sudah menghilang ke arah Wanaraja.
"Menurut informasi dari masyarakat, mereka datang dari arah kota menuju Wanaraja," ungkap Saifuddin.
7. Beraksi Serang Mahasiswa di Bandung
Aksi penyerangan sejumlah mahasiswa Universitas Islam Bandung (Unisba) oleh sekelompok orang viral di media sosial (medsos). Aksi penyerangan mahasiswa itu terekam CCTV.
Dari informasi yang disebarkan Instagram @suaramahasiswadotinfo, kejadian itu terekam CCTV Gedung Dekanat Unisba dan terjadi di Jalan Tamansari No 24.
Dalam rekaman CCTV itu, sejumlah mahasiswa yang sedang nongkrong diserang seklompok bermotor hingga mahasiswa tersebut berhamburan.
"Terlihat segerombolan pengendara bermotor yang melakukan penyerangan, datang dari arah bawah JI. Tamansari menuju Utara. Kemudian mereka turun berhamburan menyerang beberapa mahasiswa yang sedang berada di Tangga Baru (Tangbar) Gedung Dekanat Unisba pada Jumat (06/1), pukul 22:16 WIB," tulis keterangan @suaramahasiswadotinfo di akun instagram-nya.
8. Polisi Amankan Sejumlah Orang
Kapolsek Bandung Wetan Kompol Asep Saepudin mengatakan, dari informasi di lapangan mahasiswa tersebut sedang duduk di tangga dan diserang sekelompok orang.
"Mereka sedang duduk-duduk diserang," katanya dihubungi via sambungan telepon, Senin (9/1/2023).
Asep menyebut, pihaknya belum mendapatkan laporan dari korban terkait kejadian ini. "Nggak ada laporan ke kita. Belum ada laporan," ucapnya.
Kendati begitu, pihaknya telah mengamankan sejumlah orang terkait kejadian tersebut. Polisi juga menyita sejumlah kendaraan yang diduga digunakan para pelaku.
"Ada yang diamankan dua motor, empat orang," pungkasnya.
9. Dua Mahasiswa Terluka
Pihak Universitas Islam Bandung (Unisba) angkat bicara terkait penyerangan yang dilakukan segerombolan orang terhadap sejumlah mahasiswa yang nongkrong di kawasan kampus.
Kepala Bagian Komunikasi dan Humas Unisba Firmansyah mengatakan, dua mahasiswa jadi korban dalam kejadian ini, namun dari dua korban itu satu di antaranya mengalami luka serius.
"Korbannya satu orang kena (alami luka), satu lagi tidak terlalu (serius), korban ada dua kena senjata tajam," ujarnya.
Firmansyah menyebut, kejadian itu berlangsung cepat dan tidak diketahui senjata yang dilakuakan oleh pelaku.
"Karena spontan dan cepat kita tidak dapat mengidentifikasi apa senjata tajam itu. Rombangan banyak, tiba-tiba datang menyerang, mahasiswa pun langsung lari kabur dan terkena di belakang," ungkapnya.
Disinggung terkait apakah pihaknya sudah lakukan pelaporan kepada pihak kepolisian, Firmansyah menyebut pihaknya sedang menyusun pelaporan dari mahasiswanya.
"Belum, kami sekarang himpun keterangan dari semua saksi, korban juga gak tahu siapa pelaku dan itu tidak dikenal dan tidak tahu motifnya apa. Sedang menyusun dulu keterangannya," jelasnya.