11 hari sudah peristiwa bom bunuh diri yang meledak di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung berlalu. Bom yang terjadi pagi hari pada Rabu 7 Desember 2022 kemarin itu membuat seorang polisi meninggal dunia dan 10 lainnya luka-luka, termasuk seorang warga.
Meski sudah hampir dua pekan bom meledak, Polsek Astana Anyar masih belum pulih kembali. Seluruh bangunan Polsek masih ditutupi dengan pagar seng sejak hari pertama kejadian.
Sejumlah karangan bunga juga masih berjejer di depan Polsek Astana Anyar. Sementara sejumlah petugas tampak masih berjaga di posko yang didirikan tepat di depan polsek tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara aktivitas warga sudah pulih seperti biasa. Para pedagang yang berjualan di sekitar Polsek Astana Anyar telah membuka kembali kios-kios dagangan mereka.
![]() |
Namun ingatan warga akan kejadian bom bunuh diri kala itu masih membekas jelas di kepala mereka. Seperti yang dirasakan oleh Ma Esih, pemilik warung makan tepat di sebrang Polsek Astana Anyar.
Ma Esih menuturkan saat kejadian ia melihat betul ledakan bom bunuh diri itu. Ma Esih sendiri sehari-hari biasa mengantarkan kopi kepada para anggota Polsek Astana Anyar.
"Iya waktu kejadian di sini (warung) buka. Tiba-tiba meledak itu," kata Ma Esih saat berbincang dengan detikJabar, Minggu (18/12/2022).
Saat bom meledak Ma Esih mengaku sempat pingsan karena mendengar suara ledakan yang begitu keras. Tapi sekarang, Ma Esih mengungkapkan sudah tidak syok seperti saat awal kejadian.
"Sampai pingsan waktu itu, tapi sekarang-sekarang udah biasa aja," ujarnya.
Ia pun mengaku kenal betul dengan sosok Almarhum Aiptu Anumerta Ahmad Sofyan. Menurutnya almarhum sosok polisi yang baik dan sering mampir di warungnya untuk meminum secangkir kopi.
"Iya kenal atuh. Sering ke sini waktu baru pindah, tapi pas jadi anggota Bhabinkamtibmas jarang kan keliling-keliling mungkin," tutup Ma Esih.
(bba/yum)