Tepat pada Rabu (7/12/2022) pukul 08.20 WIB bom meledak di dalam kawasan Polsek Astana Anyar, Kota Bandung. Ledakan itu berasal dari bom panci yang dibawa Agus Sujatno.
Bom ini dibawa menggunakan ransel. Ada dua bom panci yang dibawanya, di depan dan di belakang tubuhnya. Bom panci yang ada di belakang tubuhnya meledak dan Agus akhirnya tewas di tempat.
Ledakan itu menimbulkan korban jiwa. Satu polisi yakni Aiptu Anumerta Ahmad Sofyan Didu meninggal dunia. Sofyan meninggal di Rumah Sakit Imannuel setelah sebelumnya dinyatakan kritis
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ada sembilan anggota Polsek Astana Anyar yang merupakan peserta apel pagi mengalami luka-luka. Ada juga seorang warga yang melintas di depan Polsek Astana Anyar turut menjadi korban ledakan bom panci ini.
Sepekan usai ledakan bom panci, pantauan detikJabar, Rabu (14/12/2022) di Polsek Astana Anyar, sejumlah Anggota Brimob bersenjata lengkap masih berjaga di sekitar lokasi.
Meski sudah tujuh hari berlalu, pagar seng masih menutupi bagian depan Polsek Astana Anyar. Karangan bunga juga masih berjejer rapi di bagian depan kantor. Sementara itu, pelayanan di Polsek Astana Anyar juga masih dialihkan di Polrestabes Bandung.
"UNTUK WAEGA ASTANA ANYAR PEMBUATAN SKCK - PELAYANAN PENGADUAN & LAYANAN LAINNYA DIPINDAHKAN KE POLRESTABES BANDUNG," tulis spanduk pengumuman di Polsek Astana Anyar.
Tak hanya itu, aktivitas di sekitar Polsek Astana Anyar seperti pertokoan sudah kembali normal dan lalu lintas di Jalan Astana Anyar kembali ramai.
Ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astanaanyar membuat warga syok. Esih (58) pemilik warung makan yang ada di sebrang Polsek Astanaanyar mengaku syok mendengarkan ledakan itu, ia langsung lari menjauhi warungnya, setelah itu Esih pun tak sadarkan diri.
"Lari ke sana, udah lari pingsan, gelap penglihatan, syok," kata Esih kepada detikJabar dijumpai di warungnya.
Saking kagetnya, Esih mengungkapkan ia tak mengetahui ada kejadian apa di dalam Polsek Astana Anyar, ia langsung menyelamatkan diri ke tempat aman. "Besar ledakannya, ada getaran juga," ujarnya.
Esih juga mengaku syok jika Aiptu Anumerta Ahmad Sofyan turut menjadi korban jiwa dalam kejadian itu. Menurutnya, almarhumah adalah sosok yang baik.
"Tahu (kepada almarhum), suka ke sini, polisi di sini suka ngopi di sini. Suka ngbrol, kemarin nggak kesini. Hari selasa (sehari sebelum kejadian) ketemu, tapi sedang di ruangannya," ujarnya.
(wip/orb)