Polisi menggeledah sebuah indekos di Jalan Waas, RT 3 RW 1 Kelurahan Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung. Penghuninya, inisial MFS (34), yang diduga rekan Agus Sujatno (34), pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar. MFS disinyalir ikut terlibat dalam aksi bom tersebut.
Menurut penuturan pemilik indekos, Adang (62), penghuni di kamar tersebut selalu tertutup dan tak pernah berbaur dengan warga sekitar. Dia baru dua bulan menyewa kamar indekosnya, lalu berpamitan pada sekitar 5-6 Desember 2022.
"Orangnya tertutup enggak pernah bergaul. Ngekosnya cuma dua bulan, sesudah itu tanggal 5 atau 6 kemarin dia udah enggak ngekos lagi di sini," kata Adang kepada wartawan, Senin (12/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekadar diketahui, pelaku bom bunuh diri, Agus Sujatno, melakukan aksinya pada 7 Desember 2022 di Polsek Astana Anyar. Artinya, MSF ini sudah meninggalkan indekos di sana tepat sehari atau dua hari sebelum aksi bom bunuh diri itu terjadi.
Akibat penggeledahan tersebut, Adang sempat dikonfrontir sejumlah anggota polisi. Namun karena tidak mengetahui tentang apapun aktivitas MSF, Adang tak banyak memberi keterangan kepada petugas.
"Enggak tahu apa-apa bapak mah, sama orangnya juga enggak begitu kenal. Jadi pas tadi di periksa juga ya enggak tahu apa-apa," ungkapnya.
Buntut kejadian ini, Adang pun mengaku shock. Ia begitu kaget karena salah satu penghuni di indekosnya terlibat dalam jaringan terorisme.
"Ya kaget lah. Bapak enggak tahu apa-apa, malah kayak gini kejadiannya," ucap Adang.
Informasi penggeledahan di Jalan Waas ini dibenarkan Ketua RW 1 Agus Suryana. Kepada awak media, Agus menyatakan polisi datang sekitar pukul 18.00 WIB. Kemudian petugas itu langsung mendatangi sebuah indekos milik Adang (62).
"Iya, tadi terkait bom Astana Anyar. Di sini ada temennya (pelaku bom bunuh diri) yang ngontrak, terus tadi kontrakannya digeledah Densus," kata Agus, Senin (12/12/2022) malam.
(ral/bbn)