Cara Lapas Sukabumi Jaga Kesehatan Napi Agar Tetap Bugar

Cara Lapas Sukabumi Jaga Kesehatan Napi Agar Tetap Bugar

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 06 Des 2022 02:12 WIB
Pengecekan kesehatan di Lapas Sukabumi
Pengecekan kesehatan di Lapas Sukabumi (Foto: Istimewa)
Sukabumi - Lapas Sukabumi punya cara menarik untuk membina narapidana. Selain memberikan pelatihan hingga pembinaan, kesehatan narapidana juga tetap dijaga.

Salah satu langkah yang dilakukan dengan berkolaborasi antara Lapas Sukabumi dan Puskesmas Pabuaran. Kolaborasi itu dituangkan dalam program 'Lasegar' yang memiliki kepanjangan Lapas Sehat dan Bugar.

Kepala Lapas Kelas IIB Sukabumi Christo Toar mengatakan, program Lasegar ini merupakan satu-satunya inovasi yang ada di Lapas se-Indonesia. Inovasi itu dilaksanakan sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan dan memberikan pengetahuan kader kesehatan.

"Lasegar merupakan program sinergitas antara Lapas dan Puskesmas Pabuaran yang bertujuan untuk meningkatkan layanan kesehatan serta menambah pemahaman bagi kader kesehatan Lapas," kata Christo, Senin (5/12/2022).

Dia menjelaskan, pelayanan kesehatan yang masuk dalam program Lasegar ini di antaranya pemeriksaan kesehatan terjadwal, lengkap dan terdapat pemberdayaan narapidana berkelanjutan sebagai kader kesehatan.

"Jenis layanan lengkap tidak hanya pengobatan atau kuratif tapi upaya promotif dan preventifnya seperti edukasi, konseling dan pelatihan. Melalui Lasegar juga dilakukan pemberdayaan Warga Binaan Lapas agar dapat melakukan upaya kesehatan secara mandiri tidak hanya untuk WBP tapi bagi rekan-rekan sesama WBP. Jadi WBP dilatih menjadi kader kesehatan bagi dirinya dan teman-temannya," jelasnya.

Kepala Puskesmas Pabuaran Lita Herliawati menambahkan, inovasi ini bertujuan untuk pemenuhan hak dasar kesehatan, peningkatan status kesehatan melalui pelayanan komprehensif, peningkatan kemandirian WBP serta peningkatan kolaborasi dan kemitraan antara puskesmas dan lapas.

"Perlu diketahui bahwa Lasegar sebuah sarana program untuk membantu mengidentifikasi dan memutus mata rantai penyebaran penyakit menular dan penyakit tidak menular di dalam Lapas. Diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan rasa aman, nyaman dan tanpa diskriminasi kepada warga binaan lapas," kata Lita.

Program kesehatan ini diakui oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Program tersebut bahkan sukses masuk 10 besar nominator penghargaab Innovation Government Award (IGA) 2022.

Diketahui, penghargaan tersebut merupakan ajang kompetisi di tingkat daerah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, tak terkecuali pelayanan kepada narapidana.


(dir/dir)


Hide Ads