Tim dokter forensik tuntas melakukan autopsi jenazah PA (13). Siswi SMP itu ditemukan tewas di rumah neneknya di Desa Cipicung, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (30/11/2022).
Pelaksanaan autopsi dilakukan di RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya dengan menghadirkan dokter forensik RSUD Dr. Slamet Garut. "Pada dasarnya kita barusan baru saja selesai gelar autopsi untuk jenazah perempuan sesuai permintaan penyidik," kata Dokter Forensik RSUD Dr Slamet Garut Fahmi Arif Hakim di kamar mayat RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (2/12/22).
Baca juga: Aksi Baik untuk Cianjur Bangkit |
Fahmi mengatakan, pihaknya menemukan beberapa bentuk kekerasan di tubuh korban. PA mengalami kekerasan akibat benda tumpul dan tajam. Luka kekerasan itu terdapat di kepala, punggung dan leher.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lukanya itu ada di kepala, leher dan punggung. Lukanya tidak hanya yang terbuka tetapi juga ada lebam lecet," kata Fahmi.
Sementara itu ayah PA, Iwan berharap pelaku segera ditangkap polisi serta dihukum setimpal. Dia tak menyangka anaknya akan mengalami nasib tragis, padahal PA dikenal sebagai sosok ramah dan tidak menyusahkan.
"Anak saya ramah tidak nyusahin orang tua. Dia tinggal sejak kelas enam sd sama neneknya. Saya minta pelaku dihukum berat," kata Iwan di RSUD SMC.
Sekadar diketahui, seorang pelajar perempuan berinisial PA (13) ditemukan tewas penuh luka di rumah neneknya di Desa Cipicung, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (30/11/2022) petang.
Dari informasi yang diperoleh, korban mengalami luka akibat benda tajam di beberapa bagian tubuhnya. Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ari Rinaldo, membenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya masih menyelidiki kematian korban. "Betul ada kejadiannya, jenazah sudah dievakuasi ke RSUD SMC. Kami masih menyelidikinya," kata Ari, Kamis (1/12/2022).
(iqk/iqk)