Cerita tragis korban pembunuhan di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, terungkap. Pada 1 Oktober 2022 malam, korban sempat diminta mencari ular yang masuk ke dalam rumah sebelum pelaku membacok dan mengubur mayatnya.
Di hadapan polisi, Murtado (27) mengaku sudah bertekad membunuh ayah kandungnya tersebut. Ia berdalih meminta bantuan korban mencari ular yang masuk ke rumahnya.
Memakai sejumlah alat yang sudah disiapkan, pelaku berpura-pura ikut menemani mencari ular tersebut. Saat korban lengah, pelaku memukul dan membacok leher belakang korban dengan sebilah golok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Malam hari, itu saya pancing, saya pura-puranya minta tolong kepada bapak ada ular kobra di rumah," kata Murtado, Rabu (30/11/2022).
Saat itu ayahnya menyarankan agar korban memukul ular menggunakan bambu. Tapi Murtado mengaku takut sehingga meminta pertolongan ayahnya. Saat sang ayah mencari ular, saat itulah Murtado menghabisinya.
"Pertama dipukul dulu, belum meninggal, terus pakai golok sebanyak tiga kali," ujar Lukman.
Kapolres Indramayu AKBP M Lukman Syarif menjelaskan pelaku menganiaya korban menggunakan benda tumpul dan golok. Korban kemudian dikuburkan pelaku. Bahkan, pelaku menaruh sejumlah tanaman di atas kuburan untuk menghilangkan jejak.
"Korban ini ada luka pukulan benda keras dan golok. Kita cek ulang apa yang disampaikan pelaku dan hasil pengecekan forensik. Karena mayatnya sudah dua bulan, kita bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara dan mayatnya sedikit rusak, namun tanda-tanda penganiayaan masih ada," kata Lukman.
(orb/orb)