Senioritas Kelewat Batas Berujung Tewasnya Santri di Kuningan

Round-Up

Senioritas Kelewat Batas Berujung Tewasnya Santri di Kuningan

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 22 Nov 2022 05:30 WIB
Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)
Foto: Ilustrasi pengeroyokan (dok detikcom)
Kuningan - DVN (15), seorang santri di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat (Jabar), diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan seniornya hingga tewas. Tindakan keji para senior DVN ini diduga bermula dari bercanda.

DVN merupakan santri di Ponpes Al-Ikhlash Jambar. Jenazahnya masih berada di rumah sakit untuk diautopsi. Polisi juga bergerak memeriksa sejumlah saksi terkait kasus keji yang menimpa santri Kuningan itu.

Pihak ponpes pun tak menyangkal adanya kejadian penganiayaan di lingkungannya. Seksi Kesiswaan Ponpes Al-Ikhlash Jambar, Bahir Pamungkas menceritakan korban sempat terlibat cekcok dengan temannya.

"Awalnya korban bercanda dengan temannya. Lalu karena tidak terima, temannya melaporkan kepada seniornya. Kakak (kelas) yang terdiri dari tiga orang atas inisiatif sendiri menindak korban," kata Bahir kepada awak media, Senin (21/11/2022) sore.

Santri senior yang mendapat laporan langsung menindak enam santri, salah satunya DVN. Nahas, tindakan santri senior ini berujung tewasnya DVN. Sebelum DVN menghembuskan napas terakhirnya, ia sempat menjalani penangan medis di ponpes. Hingga akhirnya dirujuk ke rumah sakit.

"Kemudian adanya info tersebut korban dibawa ke medis ponpes dan kemudian dibawa ke klinik. Karena keterbatasan, korban dibawa ke rumah sakit. Kita dapat info korban meninggal dunia," ujarnya.

Korban dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (20/11) malam. Polres Kuningan sedang menunggu hasil visum dan autopsi jenazah korban dari rumah sakit.

Polres Kuningan juga tengah bergerak menangani kasus yang menewaskan santri Ponpes Al-Ikhlash Jambar. Sudah ada tiga saksi yang diperiksa terkait dugaan penganiayaan keji di lingkungan ponpes.

"Sampai saat ini kami masih melakukan pemeriksaan dan pendalaman. Ada beberapa saksi yang ada untuk memastikan kronologisnya dan peran-perannya seperti apa," ujar Kapolres Kuningan AKBP Dhany Aryanda

Petugas kepolisian masih menggali fakta-fakta dugaan penganiayaan. "Kita tidak menduga-duga. Supaya clear dari awal sampai menimbulkan korban," tambah Dhany.

Untuk sementara, tiga orang yang diperiksa saat ini berstatus sebagai saksi. Mereka tengah dimintai keterangan oleh petugas Sat Reskrim Polres Kuningan terkait insiden tersebut. Dhany menerangkan pihaknya akan berkoordinasi dengan Bapas Kabupaten Kuningan agar mendampingi para saksi yang masih di bawah umur.

"Saksi yang diperiksa sudah ada tiga orang. Pelaku sudah diamankan untuk dimintai keterangan. Statusnya masih saksi. Kita lakukan pemeriksaan apakah ada pelaku lainnya," ungkap Dhany. (sud/orb)



Hide Ads