Fakta Baru Pasutri Keji Siksa ART hingga Babak Belur di Bandung Barat

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 02 Nov 2022 07:30 WIB
Viral profil penyiksa ART di Bandung Barat (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar).
Bandung -

Polisi telah menetapkan pasangan suami istri (pasutri) keji Yulio Kristian (29) dan Loura Francilia (29) sebagai tersangka. Keduanya diketahui melakukan penyekapan dan penyiksaan kepada seorang asisten rumah tangga (ART) bernama Rohimah.

Keduanya terbukti menyiksa Rohimah yang telah bekerja selama lima bulan sebagai ART. Tim detikJabar merangkum sejumlah fakta-fakta terbaru tentang kasus penyiksaan keji terhadap Rohimah yang terjadi di Perumahan Bukit Permata, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.

Berikut fakta-faktanya:

1. Pasutri yang Dikenal Tertutup

Di mata warga setempat, Yulio dan Loura dikenal sebagai sosok yang tertutup dan jarang bersosialisasi. Mereka tak pernah berbaur dengan warga lainnya sejak menempati rumah milik orangtua Loura sejak dua tahun lalu.

"Kurang bersosialisasi pemiliknya (Loura dan Yulio). Jadi mereka ini pergi pagi pulang malam, masuk rumah. Ya sudah gitu saja," ungkap Radit Aji (45) saat ditemui detikJabar, Selasa (1/11/2022).

Warga sendiri hanya mengetahui jika keduanya bekerja sebagai pegawai swasta. Namun mereka tak mengetahui lebih dalam soal sosok tersangka penyiksa ART itu.

"Kita cuma tahu mereka kerja, pegawai swasta tapi nggak tahu kerjanya dimana. Karena ya nggak pernah sosialisasi itu. Beda dengan warga lain di sini yang sebetulnya guyub," ucap Radit.

2. Kecurigaan Warga

Lantaran sifatnya yang tertutup itu warga tak menyangka keduanya sampai hati menyiksa ART mereka hingga babak belur dan kini harus mendapatkan perawatan intensif di RS Sartika Asih.

"Ya kalau warga nggak menyangka, tapi memang sudah curiga sejak lama. Soalnya beberapa kali ada yang lihat ART-nya itu dijemur di luar, dihujankan, terus ada luka lebam. Tapi waktu itu belum berani apa-apa," ucap Radit.

Sampai akhirnya kecurigaan warga terbukti jika ada tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pasutri tersebut. Warga berhasil mengevakuasi korban pada Sabtu (29/10/2022) sore. Warga membongkar gembok pagar dan gembok di pintu utama rumah tersebut.

"Curiganya sudah lama, sampai akhirnya terbukti. Waktu kejadian pendobrakan itu pemilik katanya sedang keluar. Jadi kita berhasil selamatkan warga," ucap Radit.

3. Admin Judi Slot

Dilihat dalam tangkapan layar akun salah satu akun Twitter, Yulio Kristian mencantumkan pekerjaannya sebagai admin di website Freebet Slot sejak 28 September 2022 pada profil Facebook-nya.

Wakapolres Cimahi Kompol Niko N Adiputra mengatakan pihaknya bakal mendalami informasi tersangka Yulio ternyata berprofesi sebagai admin judi slot.

"Tentunya akan kita dalami (dugaan admin judi slot) karena sekarang kita masih pendalaman kasus ini secara keseluruhan," ujar Niko saat ditemui di Mapolres Cimahi, Selasa (1/11/2022).

Dari hasil penyidikan sementara, Yulio mengaku bekerja sebagai karyawan swasta di salah satu perusahaan di Baleendah, Kabupaten Bandung. Sedangkan istri Yulio, Loura Francilia bekerja di salah satu perusahan properti di Kabupaten Bandung.

4. Terungkap Lewat Video yang Viral di Medsos

Aksi pasutri ini mulanya terungkap setelah video penyekapan dan penyiksaan terhadap korban viral di media sosial. Video itu menunjukkan warga bersama personel Babinsa dan Bhabinkamtibmas sedang mendobrak pintu rumah di Perumahan Bukit Permata, RT 04/RW 22, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, KBB yang menjadi lokasi penyekapan ART.

Setelah pintu didobrak, muncul seorang ART perempuan yang dievakuasi ke rumah warga lainnya. Di tubuhnya terdapat luka-luka bekas penyiksaan, bahkan terlihat jelas matanya mengalami luka lebam. Korban diketahui berasal dari Garut seperti percakapan antara ia dengan warga yang menyelamatkannya.

5. Kerap Disiksa Majikan

Kepala Desa Cilame Aas Mohamad Asor mengatakan korban diketahui kerap mendapat tindak kekerasan dari majikannya sejak beberapa bulan belakangan. Namun, warga belum bisa bertindak karena tidak mendapat bukti yang cukup.

"Sudah 3 bulanan ini kabarnya (disekap dan disiksa), karena warga itu sering dengar suara tangisan. Dari bukti-bukti itu akhirnya kecurigaan warga menguat," ujarAas.




(sud/mso)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork