Polisi mengamankan dua orang terkait ricuh pertandingan sepakbola antar kampung di Lapang Sepakbola Bojongkopo, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Lalu bagaimana kondisi korban, Aditia Ramadhan (18) pasca kejadian tersebut?
Dalam adegan video viral, korban yang mengenakan kaus hitam terlihat didorong seseorang agar menjauhi arena lapangan. Sampai kemudian datang pria lain yang langsung menghajar dari arah belakang. Korban langsung jatuh tersungkur, menyusul kemudian pria berkaus merah terlihat seperti menginjak korban.
"Untuk korban kebetulan saya bersama Bhabinkamtibmas ke rumahnya, alhamdulillah korban sekarang sudah pulih dan bisa beraktivitas kembali," kata Kapolsek Simpenan, Resor Sukabumi AKP Dadi didampingi Kasi Humas Polres Sukabumi Ipda Aah Saeupulrohman, Senin (24/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dadi menjelaskan situasi kericuhan dipicu spontanitas, personel kepolisian berjaga di lokasi langsung meredam massa begitu kericuhan terjadi.
"Saat kejadian waktu itu Kapolsek juga kebetulan ada di lokasi bersama Bhabinkamtibmas yang memang berkewajiban menjaga keamanan pada saat melakukan kegiatan. Begitu terjadi situasi langsung reda dari kedua belah pihak," ujarnya.
"Situasi pasca kejadian juga alhamdulillah, mungkin ini juga berkat Bhabinkamtibmas kami yang berada di desa, tidak henti-hentinya mengimbau kepada masyarakatnya, sehingga untuk di Desa Loji sendiri sekarang sudah kondusif," sambung Dadi.
Saat ditanya apakah pelaku memiliki ilmu beladiri, melihat kerasnya pukulan hingga korban jatuh tidak sadarkan diri. Dadi menyebut, kerasnya pukulan karena pelaku sempat berlari kemudian melayangkan tinju sehingga pukulan pelaku keras menghantam korban.
"Kalau untuk pelaku kami tanya tidak punya bela diri, cuman mungkin karena kekuatan yang pada saat itu kalau lihat di video pelaku itu lari dengan kencang, dengan kekuatan penuh sehingga si pelaku ini melakukan pemukulan dengan kekuatan penuh kepada korban. Memang saat itu korban kita lihat hasil otopsi mengalami luka memar di bagian punggung belakang," jelas Dadi.
Dadi mengatakan proses hukum kepada pelaku R dan RR akan berjalan normatif, namun ia tidak menutup kemungkinan ketika kedua belah pihak meminta restorative justice untuk penyelesaian kasus tersebut.
"Kami dari Polsek Simpenan berusaha menangani kasus ini normatif aja, apabila di kemudian hari dari kedua belah pihak ingin di restorative justice, kita terbuka kalau memang nanti kedua belah pihak tidak ada saling dendam, tidak ada tuntutan yang lain, kalau seperti itu kita dipertimbangkan," pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolsek Dadi menjelaskan korban sempat pingsan usai menerima pukulan dari pelaku. Dadi menjelaskan peristiwa itu bermula saat pertandingan Sepakbola antara CRV Desa Loji melawan kesebelasan Avansa Desa Sangrawayang, saat itu skor 2-0 untuk keunggulan Avansa di babak terakhir.
"Pertandingan sepakbola tersebut masih berlangsung, akan tetapi salah satu pendukung dari tim Avansa ada yang menyalakan kembang api, kemudian korban mendatangi official tim Avansa, waktu itu korban dilerai oleh pihak panitia dan aparat keamanan," ucap Dadi.
"Namun, tiba-tiba dari arah belakang ada seseorang yang melakukan pemukulan, kemudian korban terjatuh dan ada satu lagi yang menginjak korban, sehingga saat itu korban pingsan," ujar Dadi menambahkan.
(sya/dir)