Final Sepakbola Tarkam di Sukabumi Ricuh, Kades: Sudah Diselesaikan

Final Sepakbola Tarkam di Sukabumi Ricuh, Kades: Sudah Diselesaikan

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Sabtu, 22 Okt 2022 19:31 WIB
Kericuhan Tarkam di Sukabumi.
Kericuhan Tarkam di Sukabumi (Foto: Istimewa).
Sukabumi -

Laga sepak bola antar kampung (Tarkam) di Kabupaten Sukabumi ricuh. Satu orang penonton terkapar di pinggir lapangan usai kena tonjok penonton lainnya. Video aksi pemukulan tersebut viral di aplikasi perpesanan.

Informasi dihimpun detikJabar, peritiwa itu terjadi pada Jumat (21/10/2022) sekitar pukul 17.30 WIB, laga tersebut menampilkan tim sepak bola CRV Room, Desa Loji melawan Avansa FC dari Desa Sangrawayang.

"Awal mulanya CRV sudah kalah 1-0 di babak pertama, kemudian di babak akhir waktu tersisa 10 menit lagi CRV kemasukan lagi jadi 2-0. Saat itu, yang ngegolin kan di sawer nggak aneh lah di (pertandingan) tarkam soal saweran. Bos yang menang yang nyawer," kata E, salah seorang warga yang melihat kejadian tersebut kepada detikJabar, Sabtu (22/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Situasi semakin panas, laga yang hanya tertinggal 10 menit itu, tim official Avansa FC yang unggul menyalakan petasan ke arah tengah lapangan. Pertandingan sempat dihentikan saat itu.

"Dari situ suporter (CRV) nggak terima, situasi sudah panas kayak semakin dipanasin, otomatis ada petasan masuk ke tengah lapangan pertandingan di tunda dulu, dihentikan dulu mungkin anggapannya mepet waktu kan. Nyeranglah suporter yang kalah ke yang menang, satu orang asalnya. Terus dilerai sama panitia, posisi tim yang sebelah juga minta maaf, memang itu kesalahan dia," ungkap E.

ADVERTISEMENT

"Tiba-tiba orang yang jauh pososinya di seberang lapang ujug-ujug nyerang gedebuk weh (tiba-tiba menyerang) yang di tonjok yang kaus hitam dari tim yang kalah," imbuhnya.

Dalam rekaman video berdurasi 25 detik, terlihat pria berbaju hitam tampak di dorong oleh pria berkaus hijau mengenakan topi. Dari arah lain tiba-tiba muncul pria mengenakan jaket hitam yang langsung melayangkan tinjunya hingga pria berkaus hitam jatuh terkapar.

"Yang kaus hitam yang ditonjok itu (dari tim) yang kalah, kalau para pemain enggak pernah ada masalah, sebelum petasan juga nggak ada kles, enggak ada yel-yel, nggak ada apa-apa antar tim," tuturnya.

"Itu turnamen open (terbuka), Avansa dari Desa Sangrawayang, CRV dari Desa Loji, memang tetanggaan. Rivalitas tinggi tapi tidak ada kles dari dulu juga, kejadian kemarin sekitar pukul 17.30 WIB," pungkasnya.

Kepada wartawan saat dikonfirmasi Kepala Desa Loji, Papang Suherlan membenarkan peristiwa itu. Namun menurutnya permasalahan sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

"Iya ribut salah paham. Tidak tahu persis soalnya, saya lagi di luar itu, sudah diselesaikan secara kekeluargaan," singkat Papang saat dikonfirmasi.

(sya/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads