Momen Dramatis Polisi Lumpuhkan Pria ODGJ Bergolok di Bandung

Momen Dramatis Polisi Lumpuhkan Pria ODGJ Bergolok di Bandung

Whisnu Pradana - detikJabar
Selasa, 04 Okt 2022 20:38 WIB
Momen polisi saat tangkap pria bergolok
Momen polisi saat tangkap pria bergolok (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Penangkapan terhadap AS (50), seorang pria asal Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang terindikasi mengalami gangguan jiwa oleh pihak kepolisian berlangsung dramatis, Selasa (4/10/2022).

Butuh waktu enam jam sampai akhirnya AS berhasil dilumpuhkan. Segala upaya dilakukan kepolisian karena warga Kampung Sudimampir Hilir, Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang, KBB itu mengamuk sambil memegang senjata tajam.

AS diketahui melengkapi diri dengan beberapa jenis senjata mulai dari pedang, kapak, linggis, hingga celurit. Di tangannya sendiri yang bersangkutan memegang pedang dan kapak. Linggis dan celurit terselip di pinggangnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabag Ops Polres Cimahi Kompol Zulkarnaen mengatakan pihaknya menerjunkan 30 personel dari Sabhara Polres Cimahi, Satreskrim, dan personel Polsek Padalarang untuk mengamankan yang bersangkutan.

"Betul kami menerjunkan 30 personel Sabhara berpakaian lengkap untuk mengamankan yang bersangkutan. Hal itu karena orang ini membahayakan dan tidak bisa dikendalikan," ujar Zulkarnaen kepada wartawan.

ADVERTISEMENT

Upaya penangkapan dilaksanakan secara bertahap sesuai aturan yang berlaku. Mulai dari pendekatan persuasif yang dilakukan kepolisian bersama pihak keluarga namun gagal.

"Tahap awal tentang penggunaan kekuatan itu dengan negosiasi tapi tidak berjalan. Dia malah mengancam dan melempar batu sampai ada anggota kami yang terluka dan dilarikan ke rumah sakit," tutur Zulkarnaen.

Tahap selanjutnya pun ditempuh yakni dengan mengepung rumah tempat korban bersembunyi. Kepolisian kemudian melepaskan beberapa kali tembakan peringatan ke udara.

"Dilepaskan juga tembakan peringatan tapi tetap tidak dihiraukan. Dari Damkar kemudian menyemprotkan cairan kimia rinso dengan harapan dia ini menyerah, tapi gagal juga," tutur Zulkarnaen.

Waktu semakin malam dan suasana kian gelap. Mau tak mau penangkapan dengan tindakan represif diterapkan. Pihaknya kemudian berkoordinasi dengan keluarga dan pihak kecamatan untuk upaya pelumpuhan terhadap yang bersangkutan.

"Kami koordinasi dan akhirnya disetujui keluarga. Kemudian menembakkan beberapa flash ball ke dalam rumah dengan harapan korban ini lemas," kata Zulkarnaen.

Upaya itu membuahkan hasil karena korban kemudian lemas. Kepolisian dibantu petugas Damkar merangsek masuk untuk menangkap yang bersangkutan.

"Dalam keadaan lemas pun dia masih berusaha membahayakan anggota kami. Sampai akhirnya dilumpuhkan dan berhasil diamankan," kata Zulkarnaen.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads