Pelarian Dua Napi Lapas Tasik Berakhir di Taman Kota dan Plafon

Pelarian Dua Napi Lapas Tasik Berakhir di Taman Kota dan Plafon

Faizal Amiruddin - detikJabar
Minggu, 18 Sep 2022 13:45 WIB
Ilustrasi napi/tahanan kabur (Andhika-detik)
Foto: Ilustrasi napi/tahanan kabur (Andhika-detik)
Tasikmalaya -

Dua orang warga binaan lembaga pemasyarakatan (Lapas) Tasikmalaya nyaris kabur, Minggu (18/9/2022) dinihari.

Satu orang narapidana sudah berhasil keluar dari Lapas namun tertangkap di dekat Taman Kota Tasikmalaya. Sementara seorang lainnya tertahan di plafon bangunan Lapas sehingga mengakhiri upaya pelariannya.

Kepala Lapas Tasikmalaya Davy Bartian mengatakan upaya pelarian itu terjadi sekitar pukul 03.00 dinihari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua warga binaan yang berusaha kabur itu bernama Roki narapidana kasus pencurian dan Bunyamin tahanan kasus pencurian.

"Keduanya merupakan penghuni sel nomor 12 di kamar masa pengenalan lingkungan atau kamar orientasi," kata Davy.

ADVERTISEMENT

Dia menjelaskan kedua orang itu melakukan aksi pelarian dengan cara merusak jeruji dan keluar melalui pintu jeruji kamar bagian bawah.

Setelah berhasil keluar sel kemudian keduanya naik ke atas pagar kawat pembatas Blok Hunian.

"Lalu masuk ke atap atau plafon Blok Hunian. Nah si Roki ini kemudian menuju ke ujung tembok Lapas yang bersebelahan dengan bangunan rumah makan. Dia lalu melompati tembok dan berhasil keluar dari Lapas," kata Davy.

Di sisi lain aksi itu rupanya diketahui oleh salah seorang sipir. "Dia ketahuan, langsung dikejar, ketika mau ditangkap dia melawan," kata Davy.

Narapidana dengan vonis penjara 1 tahun 4 bulan itu berusaha lari menuju ke arah Taman Kota, beruntung saat itu ada polisi yang sedang patroli, sehingga Roki berhasil ditangkap kembali.

"Setelah Roki ditangkap lalu kami interogasi, ternyata ada seorang lagi yang kabur, ya si Bunyamin itu," kata Davy.

Dibantu polisi dan TNI, petugas Lapas langsung melakukan penyisiran. Setelah lebih 1 jam melakukan pencarian, akhirnya diketahui Bunyamin belum keluar Lapas. Dia masih bertahan di plafon Blok Hunian.

Sadar posisinya sudah tersudut Bunyamin akhirnya menyudahi upaya pelariannya. Dia turun dari plafon dan langsung diamankan.

"Keduanya langsung kami masukkan ke strafcell (sel pengasingan) untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut," kata Davy.

Terlepas dari insiden itu Davy mengatakan kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi bagi pihaknya untuk lebih meningkatkan pengawasan warga binaan.

"Ya tentu jadi bahan evaluasi kami. Memang tantangannya Lapas ini melebihi kapasitas dan rasio sipir dan warga binaan pun tak sepadan. Tapi walau demikian kami akan terus memaksimalkan pengawasan," kata Davy.*

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads