Jabar X-Files: Drama Aulia Kesuma, Bunuh Suami-Anak Tiri ala Sinetron

Jabar X-Files: Drama Aulia Kesuma, Bunuh Suami-Anak Tiri ala Sinetron

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Senin, 19 Sep 2022 06:30 WIB
Ilustrasi Aulia Kesuma
Aulia Kesuma (Foto: Ilustrator: Edi Wahyono)
Sukabumi -

Jerat utang membuat Aulia Kesuma (45) gelap mata, ia menyusun skenario untuk menghabisi nyawa Edi Candra Purnama alias Pupung Sadili (54) suaminya, juga anak tirinya M Adi Pradana alias Dana (23).

Aulia menyusun semua skenario pembunuhan terhadap pria yang ia nikahi selama 9 tahun itu. Mulai dari menyampaikan niat membunuh kepada Karsini alias Tini dan suaminya Rodi (RD) hingga menyewa eksekutor bernama Alpat, Agus dan Sugeng.

Aulia Kesuma menyebut awalnya dirinya bersama eksekutor merencanakan akan membunuh suaminya dengan skenario pencurian rumah. Namun rencana itu diurungkan karena pertimbangan Pupung yang memiliki ilmu bela diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"RD bilang mau cara (pembunuhan) seperti apa? RD bilang kalau kita sergap takutnya Pak Edi punya ilmu bela diri pastinya tenaga lebih besar dan bela diri kuat karena dia jurus Cimande. Dibacok aja nggak mempan," kata Aulia dalam wawancara eksklusif dengan detikcom di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/9/2019).

Aulia menyebut salah satu cara melumpuhkan suaminya hanya dengan cara membuatnya tertidur. Jika sudah berhasil membuatnya tertidur, Pupung dibekap dengan handuk hingga tewas.

ADVERTISEMENT

"Nah satu-satunya cara saya melumpuhkan dengan buat dia tidur," ungkap Aulia.

Aulia juga pernah menyantet Pupung untuk membuat suaminya luluh atau sakit. Namun dukun yang diminta 'menyerang' Pupung selalu gagal.

"Saya mau buat Pak Edi luluh hatinya dengan cara jasa dukun untuk meluluhkan hatinya tetapi ternyata pegangannya Pak Edi itu kuat. Sudah gitu ya mau menggunakan cara santet dengan sakit bukan cara membunuh," kata Aulia.

Aulia Kesuma (45), tersangka pembunuh sang suami, Pupung Sadili (54) dan anak tirinya M Adi Pradana alias Dana (23) tiba di Polda Metro Jaya. Begini tampangnya.Aulia Kesuma (45), tersangka pembunuh sang suami, Pupung Sadili (54) dan anak tirinya M Adi Pradana alias Dana (23) tiba di Polda Metro Jaya. Begini tampangnya. Foto: Lamhot Aritonang

Aulia kemudian mencari strategi lain, hingga akhirnya menyewa eksekutor dan membuat senjata api dengan maksud menembak suaminya hingga tewas. Namun lagi-lagi strategi itu batal dilakukan karena uang untuk membuat senjata api itu kurang.

"Setelah itu mungkin saya kerasukan setan atau apalah ya mungkin dibunuh dengan cara kasar. RD bilang punya orang bisa tembak Pak Edi tapi Pak Edi nggak pernah keluar rumah jadi nggak bisa dilaksanakan," jelasnya.

Strategi Aulia terakhir pun berhasil membuat Pupung tidak bernyawa. Dia menyewa eksekutor asal Lampung untuk membantu mengeksekusi Pupung dan anak tirinya, Dana.

Mengikuti Skenario Sinetron

Sebelum pembunuhan dilakukan, Aulia membeli 30 butir obat tidur dan dicampur ke jus yang diminum Pupung sebelum akhirnya dibekap dengan handuk hingga tewas. Setelahnya, Pupung dan jasad Dana dibakar di Sukabumi dengan maksud menghilangkan jejak-jejak pembunuhan.

Aulia Kesuma membuat skenario pembunuhan suami dan anak tirinya seolah-olah menjadi korban kecelakaan hingga mobilnya masuk jurang dan terbakar di Sukabumi, Jawa Barat. Aulia mengaku membuat skenario itu karena sering menonton sinetron.

Aulia Kesuma menyebut rencana pembunuhan dengan cara membakar Edi Candra Purnama alias Pupung Sadili dan M Adi Pradana untuk menghilangkan jejak pembunuhan. Gagal membakar dua jasad itu di dalam rumah, Aulia terinspirasi dari sinetron hingga membawa dua jasad itu ke Sukabumi untuk dibakar di dalam mobil.

"Kita sudah panik, apalagi ada kejadian rumah kebakar gitu kan dan itu idenya juga bukan dari saya," kata Aulia di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/9/2019).

Sebuah mobil jenis MPV terbakar di tepian jalan Kampung Bondol, Desa Pondokasotengah, Kecamatan Cidahu, Sukabumi, sekitar pukul 12.30 WIB, Minggu (25/8/2019). Setelah api padam, ditemukan dua mayat yang hangus terbakar.Sebuah mobil jenis MPV terbakar di tepian jalan Kampung Bondol, Desa Pondokasotengah, Kecamatan Cidahu, Sukabumi, sekitar pukul 12.30 WIB, Minggu (25/8/2019). Setelah api padam, ditemukan dua mayat yang hangus terbakar. Foto: Syahdan Alamsyah

Aulia mengatakan saat skenario pembakaran jasad di rumah gagal, ia bersama putra kandungnya, Geovanni Kelvin, pergi menggunakan 2 mobil berbeda di mana salah satu mobil itu membawa jenazah Pupung dan Dana. Aulia dan Kelvin berjalan tanpa tujuan hingga ke wilayah Sukabumi.

Di sana dia menemukan tempat yang pas untuk membakar mobil dan 2 jasad yang berada di dalam mobil. Ia melakukan hal itu dengan maksud seolah-olah mobil jatuh ke jurang dan terbakar.

"Karena kepanikan-kepanikan yang saya terima jadi akhirnya saya sama Kelvin itu waktu perjalanan sesungguhnya kita tidak tahu arah, bukan kita menuju ke (Sukabumi), nggak. Kita itu ya mungkin karena kebanyakan nonton sinetron atau bagaimana," kata Aulia.

"Kita tadinya berpikir gini loh, kita tidak berpikir sampai meledak, sampai Kelvin luka bakar. Jadi kita maunya api kecil nyala setelah itu mobilnya kita dorong ke jurang," sambungnya.

Namun nahas karena panik, Aulia dan Kelvin tidak sempat mendorong mobil itu ke jurang. Mereka lantas pergi begitu saja ke Jakarta meninggalkan mobil beserta dua jasad dalam keadaan terbakar.

Selanjutnya Berawal dari Bisnis yang Gagal

Berawal dari Bisnis yang Gagal

Di sisi lain, Aulia mengaku menyesal dengan perbuatannya tersebut, ia mengaku terdesak dengan kondisi utang ke Bank gegara bisnis restorannya bangkrut pada 2015 karena pengeluaran di restoran itu lebih besar daripada pemasukan.

Dari restoran itu, Aulia memiliki utang mencapai Rp 10 miliar. Setelah menutup restoran, Aulia membuka usaha warteg di kawasan Blok M, Jaksel, dan dikelola oleh dirinya sendiri dengan satu karyawan. Aulia menyebut utang yang ditanggung olehnya sama sekali tidak dipikirkan Pupung. Pupung sebutnya malah lepas tangan dan tidak mau ikut menanggung utang itu.

"Pak Edi pernah bentak saya, maki-maki saya mengenai utang, dia bilang saya bikin dia bangkrut, saya bikin dia sial, gara-gara nikah sama saya sampai aset tersita sama bank dengan nilai Rp 10 miliar," kata Aulia.

Ini Aulia Kesuma, Istri Keji Pembunuh dan Pembakar Suami-Anak TiriIni Aulia Kesuma, Istri Keji Pembunuh dan Pembakar Suami-Anak Tiri Foto: dok.istimewa

Aulia mengaku gelap mata hingga tega menghabisi nyawa suami dan anak tirinya. Namun ia mengaku sudah tidak tahan dengan semua tekanan utang piutang, bahkan soal itu pernah ia curahkan ke asisten rumah tangganya.

"Saya cerita ke orang yang membantu, saya selalu bilang coba jadi saya sehari saja, sehari saja jadi saya beneran. Mungkin saya salah, punya niat seperti ini salah saya melakukan ini saya salah saya nyesal tapi cobalah jadi saya sehari saja bagaimana rasanya di satu sisi saya ditekan sama bank harus bayar, di satu sisi pak Edi juga enggak mau tahu di satu sisi saya harus mencari uang untuk menghidupi anak saya," suara Aulia parau menahan sesak di dadanya.

Namun penyesalan tinggal penyesalan, karena aksinya itu 9 tahun membina mahligai rumah tangga dengan Pupung harus berakhir di balik jeruji besi dan menjalani sisa terakhir hidupnya dengan vonis hukuman mati. Beragam upaya hukum ia lakukan demi menyelamatkan nyawanya, namun semuanya berakhir dengan sia-sia.

"Kalau menyesal, iya saya menyesal. Semua masalah kalau dipikir-pikir bisa diselesaikan sebenarnya," kata Aulia Dalam wawancara eksklusif dengan detikcom di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/9/2019). Aulia juga mengaku menyesal dan meminta maaf kepada keluarga korban.

"Sebagai permohonan dari hati saya paling dalam, ini saya mohon permohonan maaf banget dari keluarga Pak Edi," sambungnya sambil menangis terisak.

Halaman 2 dari 2
(sya/yum)


Hide Ads