Jabar X-Files: Aulia Sewa Eksekutor Brutal Bakar Mayat Suami-Anak

Jabar X-Files: Aulia Sewa Eksekutor Brutal Bakar Mayat Suami-Anak

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Sabtu, 17 Sep 2022 08:15 WIB
Ilustrasi Api
Ilustrasi api. (Foto: Getty Images/iStockphoto/OlgaMiltsova)
Sukabumi -

Kampung Bondol yang semula sepi mendadak ramai. Sebuah ledakan terdengar memekakan telinga warga pada 25 Agustus 2019 silam. Sumber ledakan berasal dari kobaran si jago merah yang melalap hebat sebuah mobil jenis MPV bernomor polisi B-2983-SZH di ujung tebingan jalan.

Api perlahan mulai padam saat matahari sedikit tergelincir dari pertengahan waktu siang atau sekitar pukul 12.30 WIB waktu itu. Warga geger, dua mayat dalam kondisi hangus ditemukan di dalamnya!

Dalam waktu sekejap warga berkerumun di tepian jalan Kampung Bondol, Desa Pondokasotengah, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. Lokasi terbakarnya mobil tersebut jauh dari perkampungan, tapi saat itu lalu lintas cukup ramai. Posisi mobil nyaris berada di ujung tebing yang di bawahnya terdapat perkampungan warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya posisi di bawah (perkampungan). Saya pikir ada tabrakan, karena terdengar suara ledakan. Ketika saya cek ke atas, ternyata ada mobil terbakar. Saya mau nolong juga bingung mau pakai apa. Akhirnya saya teriak saja minta tolong," kata Suryana (56), warga di sekitar lokasi, Minggu (25/8/2019).

Warga mengaku tidak bisa berbuat banyak saat melihat api melalap hebat seluruh badan kendaraan. Sebab lokasi kejadian jauh dari sumber air. Saat api berkobar, Suryana mengaku melihat salah satu pintu mobil dalam keadaan terbuka.

ADVERTISEMENT

"Saat saya dan warga berdatangan, posisi pintu depan kanan dalam keadaan terbuka," tutur Suryana.

Mobil CR-V Prestige tabrakan hingga terbakar di Tol TangerangIlustrasi mobil terbakar. (Foto: dok. Polisi)

Polisi terdekat saat itu yang paling pertama merespons kejadian tersebut langsung memeriksa kondisi mobil yang hangus tersebut. Polisi juga sudah mengantongi informasi soal adanya dua mayat terbakar di dalam kendaraan tersebut. Satu mayat berada di kursi belakang dan satu lainnya di bagasi.

Keberadaan mayat manusia tersebut dibenarkan Sara Aidanurjaya (29) seorang bidan desa yang ikut melakukan evakuasi dua sosok mayat tersebut bersama petugas kepolisian.

"Kondisi mayat sudah tidak berbentuk, sudah tidak terlihat mata, telinga, dan hidung. Tinggal tulang belulang saja. Kalau dari postur tulang-belulang sepertinya yang satu perempuan dan satu lagi laki-laki," kata Sara saat itu.

Olah TKP digelar, tim identifikasi pun diterjunkan. Kampung Bondol yang semula sepi, ramai dengan kedatangan sejumlah tim forensik yang ingin mengungkap kejadian tersebut. Belum habis hari, polisi sudah mengeluarkan kesimpulan. Dua mayat di dalam mobil adalah korban pembunuhan!

Kapolres Sukabumi yang saat itu yang dijabat AKBP Nasriadi mengatakan saat kedua mayat dikeluarkan, kondisinya dalam keadaan sebagian tengkorak kepala pecah.

"Kita duga sudah dalam kondisi meninggal dunia sebelum mobil ini terbakar. Kondisi mayat sudah sulit kita identifikasi. Dugaan kita, korban pembunuhan, lalu mayat sengaja dibuang, kemudian mobilnya dibakar oleh pelakunya," jelas Nasriadi.

Mobil Sempat Dilihat Warga Sebelum Terbakar

Jalan Raya Cidahu-Parakansalak, Sukabumi, terbilang sepi. Dari arah Jalan Raya Bogor menuju Parakansalak, sebelah kiri tebing dan kanan jurang, sedangkan di bawahnya permukiman penduduk. Mobil yang terbakar terparkir itu di bahu jalan sebelah kanan atau jurang.

Seorang warga mengaku sempat melihat ada dua mobil terparkir di lokasi itu beberapa saat sebelum kejadian. Diduga salah satu mobil yang terparkir itu adalah mobil yang kemudian terbakar.

"Saya melihat mobil itu ada di sini jam 11.30 WIB. Saat itu ada dua mobil. Dua-duanya warna hitam, satu mobil parkir di pinggir jalan. Yang bawa perempuan pakai kerudung, pakai penutup wajah, dia berdua duduk di depan. Satu mobil lagi pinggiran tebing itu yang terbakar," kata Andi warga di sekitar lokasi.

Andi mengaku hanya melihat sepintas. Saat itu dia tengah membawa motor melintasi lokasi. Saat itu dia melintas dari arah Cidahu menuju Parakansalak. "Hanya sepintas, kalau dari posisi parkir sepertinya dari arah Cicurug," imbuh Andi.

Soal itu ternyata sudah diketahui oleh Kapolres Nasriadi. Ia menyebut ada dua mobil yang sempat mondar-mandir lalu berhenti di tempat kejadian perkara (TKP).

"Kita selidiki di sepanjang jalur antara Cicurug-Cidahu, kita dapat informasi ada dua mobil bersamaan dari bawah ke atas, ke arah perbukitan Cidahu. Lalu dua mobil itu kembali lagi dan dua mobil berhenti di sini, lalu tiba-tiba satu mobil terbakar, mobil lainnya pergi. Sementara itu saja, ada beberapa hal yang belum bisa kami ungkap karena masih bersifat penyelidikan," tandas dia.

Terungkapnya Pelaku

Hanya berselang beberapa hari hari, polisi berhasil menangkap dalang di balik sosok mayat dan mobil terbakar. Ada dua pelaku ditangkap polisi. Selain menangkap pelaku, polisi juga berhasil mengungkap identitas dua mayat gosong yang terbakar dalam mobil.

Korban diketahui bernama Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M. Adi Pradana alias Dana (23).

"Jadi dua korban ini ialah ayah dan anak," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi melalui sambungan telepon, Senin (26/8/2019).

Istri bunuh suami dan anak tiri, pupung sadili dan danaIstri bunuh suami dan anak tiri, pupung sadili dan dana Foto: Repro facebook

Dua pelaku yang ditangkap yakni Aulia Kesuma (AK) yang merupakan istri Edi dan Kelvin (KV) (35), putra tiri korban. AK kepada polisi mengaku menyewa empat eksekutor untuk membunuh suami dan anak tirinya.

"Pelaku AK, istri korban, sekaligus ibu tiri korban. Dia melakukannya bersama KV, putra tiri korban," kata Kapolres Nasriadi melalui sambungan telepon.

Menurut Nasriadi, AK merupakan otak pelaku pembunuhan sadis tersebut. Awalnya, pelaku mendatangi rumah korban di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (23/8). Mereka langsung menghabisi sekaligus nyawa ayah-anak itu.

Polisi menangkap tiga tersangka bernama Rodi, Karsini alias Tini dan Supriyanto alias Alpat karena membantu aksi Aulia Kesuma membunuh suaminya Candra Purnama alias Pupung Sadili dan anak tirinya Mohammad Adi Pradana alias Dana (23). Ketiga DPO itu ditangkap di sebuah gubuk yang berada di tengah-tengah kebun kopi di Sumatera Selatan. Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono dalam rilis di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/9/2019).Eksekutor pembunuhan Pupung dan anaknya. (Foto: dok. detikcom)

"Empat eksekutor disewa oleh pelaku AK untuk menghabisi korban. Keduanya dieksekusi di rumah. Setelah itu, mayat dibawa pelaku (menggunakan mobil) ke SPBU Cirendeu (Jakarta Selatan) pada Minggu (25/8) pagi. Setelah itu, para eksekutor meminta AK mengambil mobil (yang diparkir di SPBU) yang berisi dua jenazah tersebut," ujar Nasriadi.

Pada Minggu (25/8), sekitar 07.00 WIB, AK dan KV menuju ke SPBU Cirendeu untuk mengambil mobil B-2983-SZH berisi mayat Edi dan Dana. KV membawa mobil tersebut ke Cidahu, Sukabumi. Sedangkan AK mengendarai mobilnya bernopol B-2620-BZM.

"Tiba di tempat kejadian, AK membeli satu botol bensin dan menyerahkan kepada anaknya, KV, untuk membakar mobil tersebut," ujar Nasriadi.

Polisi gelar rekonstruksi lanjutan kasus pembunuhan Pupung-Dana. Rekonstruksi lanjutan ini untuk memperagakan adegan tersangka membakar jasad kedua korban.Aulia Kesuma saat rekonstruksi. (Foto: dok. detikcom)

Motif Pembunuhan

Polisi lantas mengungkap motif nekat Aulia Kesuma menghabisi nyawa dua korban. Ia merasa kesulitan dengan pembayaran angsuran utang-utangnya tiap bulan kepada pihak bank yang mencapai miliaran rupiah. Aulia meminta suaminya menjual rumah yang ditempati untuk membayar utang, tapi ditolak.

"Setelah utang makin membengkak, nggak ada penghasilan masuk untuk bayar angsuran. Akhirnya di-top up di Bank Mandiri Rp 1,3 miliar di sana. Sempet tersendat pembayaran dan dibantu keluarga Pak Edi untuk bayar," jelas Aulia dalam wawancara eksklusif dengan detikcom di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/9/2019).

Selain Aulia Kesuma dan Kelvin, kasus pembunuhan sadis berlatar utang ini juga menyeret dua eksekutor bernama Agus dan Sugeng. Kemudian ada eks pembantu Aulia bernama Karsini alias Tini dan suaminya Rodi serta Supriyanto alias Alpat.

Sidang Aulia KesumaSidang Aulia Kesuma (Foto: dok. detikcom)

Kabar terakhir, Aulia Kesuma yang terjerat pasal pembunuhan berencana sempat berjuang hingga tingkat kasasi untuk menghindari hukuman mati. Namun hal itu akhirnya inkrah di Mahkamah Agung (MA) yang menolak permohonan kasasi yang diajukan Aulia Kesuma.

Sehingga ia tetap dihukum mati karena melakukan pembunuhan berencana terhadap suaminya, Pupung dan anak tirinya, Dana. Selain Aulia, anak kandungnya, Geovanni Kelvin Oktavianus Robert dihukum dengan hukuman mati dan lima orang lainnya dengan hukuman beragam.

Halaman 2 dari 2
(sya/orb)


Hide Ads