Tiga pria asal Kabupaten Bandung tewas oleh ular peliharaannya. Ada yang digigit ular king kobra ada juga yang dililit ular piton jenis sanca kembang.
Dari mulai Syahril Sultan Natshir (14) yang tewas dipatuk ular king kobra kesayangannya, Jana (42) tewas dililit ular piton miliknya dan pemuda AT (24) dipatuk ular king kobra saat melakukan atraksi.
Pertengahan Bulan Desember Tahun 2017 lalu selalu diingat oleh Neuis Marfuah. Anak bungsunya bernama Syahril Sultan Natshir tewas digigit ular peliharaannya, menurutnya Syahril dipatuk ular king kobranya saat memandikan hewan melata tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ular itu dia mandikan terus dia mainkan di garasi rumah. Mungkin kepatuk saat tangannya memegang handpone untuk mengambil gambar ularnya," kata Neuis kepada detikcom.
Syahril memang rutin memandikan ular king kobra peliharaannya itu. Diduga karena sambil memegang telepon genggam, ia tidak fokus. Ular tersebut mematuk tangan sebelah kiri Syahril.
"Syahril diantarkan teman-temannya ke rumah sakit sekitar jam 11 siang, setelah dapat kabar itu saya langsung menyusul ke rumah sakit. Anak saya meninggal jam 10 malam setelah mendapatkan penanganan dari dokter," ujarnya.
Dua tahun berlalu, seorang pria asal Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung bernama Jana (42) tewas dililit ular sanca peliharaannya saat memandikan ular tersebut. Ular sanca milik Jana memiliki panjang sekitar tiga meter dan memiliki bobot seberat 17 kilogram. Jasad Jana ditemukan terbujur kaku di jamban rumah oleh anak pertamanya.
"Dililit (meninggalnya). Lagi dimandiin (ularnya), ketahuan sama anak sudah tengkurap (posisi Jana) di air (jamban)," kata Elah (38), istri Jana, kepada detikcom.
Jana tewas di lokasi kejadian. Elah berujar, ular yang melilit tubuh suaminya itu sudah dipelihara sejak ukuran kecil. Saat insiden maut itu, ia menambahkan, kondisi mulut ular dibalut lakban.
Keluarga menganggap insiden maut ini musibah. "Ini sudah takdir, saya terima. Mungkin jalannya harus seperti ini," ujarnya.
Sementara itu, Ketua RW 05 Rukiman berujar warga awalnya mengira ada ular lepas. "Saya kira ular lepas. Ternyata korban meninggal, mungkin karena dililit ular," ujar Rukiman.
Menurutnya, setelah melilit tubuh Jana ular itu langsung keluar dari jamban. "Ularnya keluar, ke saluran air. Posisinya masih dekat jamban. Terus tubuh korban sudah dalam posisi tengkurap dan sudah tak bernyawa," Imbuhnya.
Khawatir terjadi kejadian serupa, warga setempat mengeksekusi sanca tersebut. "Ularnya dimatiin, takutnya memakan korban lainnya. Ularnya sudah dikuburin dekat kuburan korban," jelas Rukiman.
Empat bulan berselang dari kematian Jana yang dililit ular peliharaanya, insiden ular king kobra patuk majikannya kembali terjadi di Kabupaten Bandung. Kali ini pemuda berinisial AT (24) tewas dipatuk ular king kobra saat melakukan atraksi di kawasan Gedung Sabilulungan, Kabupaten Bandung pada akhir bulan November 2019.
"Iya benar, namanya berinisial AT (24), warga Batukarut, Kecamatan Arjasari," kata pejabat Humas RSUD Soreang yangasih dijabat Arif kepada detikcom.
HT sempat dibawa ke dari RSUD Soreang, lalu dirujuk ke RSHS Bandung, Minggu (24/11). Pada Senin (25/11) sore, HT meninggal di RSHS Bandung.
Dokter RSHS Bandung Tommy Ruhimat mengatakan HT langsung menjalani perawatan intensif setiba di RSHS Bandung. Pihaknya langsung memberikan serum antibisa ular.
"Sudah diberi serum antibisa ular (SABU). SABU-nya empat ampul karena bisanya sudah mulai menyerang saraf pernapasan (neurotoxin)," kata Tommy via pesan singkat, Rabu (27/11/2019).
Dari gambar yang diterima detikcom, tangan kanan korban dari bagian sikut ke jari mengalami pembengkakan. Gigitan ular berbisa itu terjadi tepat di dekat lipatan sikut. Terlihat kulit HT menghitam. Hal tersebut diakibatkan racun bisa ular tersebut.
"(Hitam) pas di tempat gigitan. Racun ular kobra salah satu yang mematikan," Tommy menjelaskan.
(wip/dir)