Penyiksa Monyet di Tasikmalaya Diduga Psikopat

Penyiksa Monyet di Tasikmalaya Diduga Psikopat

Bima Bagaskara - detikJabar
Kamis, 15 Sep 2022 11:11 WIB
Ekspos pelaku penyiksaan monyet.
Ekspos pelaku penyiksaan monyet. (Foto: Deden Rahadian/detikJabar)

Sebab seseorang dengan sifat psikopat memiliki perasaan yang enggan disalahkan. Bisa jadi, pengakuan menyesal pelaku hanya berpura-pura.

"Dia merasa menyesal dan bersalah ya, perlu dilihat lebih jauh juga benar atau tidak, jangan-jangan hanya palsu karena kalau ke arah cenderung psikopat mereka minim merasa bersalah," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Potensi Membahayakan Manusia

Pamela juga menjelaskan, ada potensi pelaku bisa membahayakan manusia. Sebab meski baru melakukan aksi keji kepada hewan, sifat psikopat bisa saja bergeser.

"Kalau ternyata psikopat, ada potensi berbahaya buat diri sendiri dan orang lain ya. Kita nggak pernah tahu tingkah laku sadistik dan kekejaman ini bisa aja bergeser ke manusia, kalau orang psikopat cara berpikirnya sangat berbeda dan nggak bisa lihat di awal," ucap Pamela.

ADVERTISEMENT

"Biasanya sehari-hari penampilannya itu baik hati, berkharisma, menahan diri bisa mendekati orang lain, tapi dibalik itu semua dia sangat dinginm nggak bisa empati ke orang lain, terus seperti memang tidak punya nurani gitu," ujarnya menambahkan.

Oleh sebab itu, Pamela menganjurkan agar pelaku segera didampingi psikolog untuk memeriksa secara pasti kejiwaannya apakah benar-benar psikopat atau tidak.

"Ini perlu integratif, dari psikolog dan psikiater dari medis karena biasanya kalau betul psikopat ada sesuatu yang berbeda dari struktur otaknya," tandasnya.


(bba/orb)


Hide Ads