Santri Garut Dikeroyok, Pengasuh Ponpes: Itu Spontanitas

Santri Garut Dikeroyok, Pengasuh Ponpes: Itu Spontanitas

Hakim Ghani - detikJabar
Selasa, 13 Sep 2022 15:30 WIB
Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)
Foto: Ilustrasi pengeroyokan (dok detikcom)
Garut -

AH (16) seorang santri asal Garut dikeroyok teman-temannya di pesantren. AH diduga kuat mencuri barang-barang milik temannya.

Hal tersebut diungkap Pengasuh di Ponpes tersebut, Ustaz Lutfi Lukman Hakim. Menurut Lutfi, ada sejumlah santri yang kehilangan barang sebelum kejadian tersebut.

"Satu mengambil jam tangan, dua mengambil HP yang sudah dijual. Ketiga mengambil HP yang ada, yang dijadikan alat bukti ketika sidang," kata Lutfi kepada wartawan di kantornya, Selasa (13/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lutfi menjelaskan, sesaat sebelum kejadian, para santri menelusuri keberadaan barang yang diduga dicuri. Barang-barang tersebut didapati ada di kamar AH.

Kemudian, para santri menginterogasi AH. Namun, AH mengelak atas tudingan tersebut. Sejumlah santri kemudian melakukan pemukulan terhadap AH.

ADVERTISEMENT

"Itu murni spontanitas para santri santri. Ketika ya... pelaku yang diduga mencuri barang, setelah ditanya oleh temannya selama kurang lebih 2,5 jam, tidak mengakui," ungkap Lutfi.

Pihak orang tua AH kemudian dipanggil ke pesantren. Menurut Lutfi, orang tua AH juga sudah mengembalikan barang yang diduga dicuri oleh anaknya tersebut.

"Orang tuanya hadir di sini. Kita klarifikasi terkait segala halnya, kronologis dan lain sebagainya," pungkas Lutfi.

Menanggapi hal tersebut, Neneng Nuryana, ibu AH membantah jika anaknya melakukan tindakan pencurian. Neneng mengatakan, pihaknya mengganti ponsel yang diduga dicuri atas dasar kekeluargaan.

"Saya mengganti bukan artinya saya mengakui anak saya mencuri, tapi itu atas itikad baik," ungkap Neneng.

Neneng sendiri kemudian melaporkan kasus itu ke Polres Garut pada tanggal 11 September 2022. Neneng mengaku akhirnya melaporkan kasus itu setelah 2 bulan berlalu karena pihak pesantren dianggap tidak ada itikad baik.

"Malah anak saya yang dipanggil bareng sama temannya yang menjadi saksi, bahwa anak saya mencuri," pungkas Neneng.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads