.webp)
Sebanyak 11 orang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sukabumi mendapatkan program perpanjangan asimilasi di rumah. 11 orang tersebut merupakan satu terpidana narkoba, psikotropika 2 orang dan 8 orang pidana umum.
Masing-masing keluarga dan sanak saudara menunggu warga binaan yang akan keluar. Rasa syukur pun mereka panjatkan dengan melakukan sujud syukur di luar gerbang lapas.
Kepala Lapas Kelas IIB Sukabumi Christo Victor Nixon Toar mengatakan, keluarga yang hadir saat pelepasan itu merupakan penjamin mereka di rumah. Mereka merupakan warga binaan terpilih yang memenuhi ketentuan asimilasi seperti dua per tiga masa penahananya jatuh sebelum tanggal 30 Desember dan bukan residivis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan, menjaga diri, dan juga harus bisa menjaga hubungan baik dengan masyarakat" kata Christo, Rabu (31/8/2022).
Dia menjelaskan, selama mengikuti program asimilasi di rumah, narapidana telah mendapatkan penjelasan terkait ketentuan yang berlaku. Mereka juga wajib menandatangani surat pernyataan sanggup menjalani ketentuan-ketentuan.
"Selama menjalani asimilasi di rumah diserahkan ke pihak Bapas untuk dilaksanakan pembimbingan dan pengawasan oleh Bapas," ujarnya.
Setelah keluar Lapas, warga binaan juga diwajibkan untuk laporan secara rutin ke Balai Pemasyarakatan setempat.
Diketahui, hak asimilasi rumah yang diberikan kepada warga binaan Lapas Sukabumi merupakan tindak lanjut dari Permenkumham nomor 43 tahun 2021 tentang Perubahan kedua atas peraturan menteri hukum dan HAM nomor 32 Tahun 2020 tentang Syarat Pemberian Asimilasi dan Hak Integrasi Bagi Narapidana dan Anak Dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19.
"Alhamdulillah saya bisa mendapatkan program asimilasi ini dengan gratis dan saya juga berterimakasih kepada Lapas Sukabumi yang telah melaksanakan program pembinaan kepada kami," kata salah satu narapidana, Yuli.
(dir/dir)
