Dalih Bripka RR Ngumpet di Kulkas Saat Brigadir J Tewas Terbantahkan

Kabar Nasional

Dalih Bripka RR Ngumpet di Kulkas Saat Brigadir J Tewas Terbantahkan

Tim detikNews - detikJabar
Kamis, 11 Agu 2022 08:42 WIB
Tersangka RR dalam kasus penembakan Brigadir Yoshua adalah Brigadir Ricky Rizal. Siapa sosok Brigadir Ricky Rizal ini? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Tersangka Bripka RR (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Pengakuan Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR mengaku ngumpet di kulkas saat insiden penembakan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J terbantahkan. Ricky kini juga ditetap sebagai tersangka.

Ricky ditetapkan tersangka usai tim khusus Polri melakukan pendalaman atas kasus tersebut. Dari pendalaman itu, didapat empat tersangka yang terdiri dari Irjen Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf.

Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto sebagaimana dilansir detikNews mengatakan Brigadir R dan Kuat juga memberikan kesempatan penembakan itu terjadi. Keduanya juga ikut hadir saat Bharada RE (Richard Eliezer) diarahkan Irjen Ferdy Sambo untuk menembak Yoshua. Ricky dan Kuat pun tidak melaporkan rencana pembunuhan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memberi kesempatan penembakan terjadi, ikut hadir bersama Kuat, Richard saat diarahkan FS," kata Agus kepada wartawan, Rabu (10/8/2022).

"Tidak melaporkan rencana pembunuhan itu," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Narasi Ngumpet di Kulkas

Sementara itu terkait narasi ngumpet di kulkas terungkap saat Bripka Ricky diperiksa oleh Komnas HAM. Berdasarkan keterangan dari Komnas HAM, Bripka Ricky turut berada di lokasi kejadian saat Brigadir J tewas.

Setidaknya ada lima orang yang ada di TKP saat Brigadir J tewas. Selain Brigadir J dan Bharada E, disebutkan ada Putri Candrawathi (istri Ferdy Sambo), Bripka Ricky (ajudan), dan S (asisten rumah tangga).

Saat dimintai keterangan awal oleh Komnas HAM, Brigadir Ricky mengaku menyaksikan aksi baku tembak Brigadir J dan Bhadara E. Tetapi dia tidak tahu persis siapa yang sedang baku tembak dengan Yoshua.

Dalam pengakuannya itu, Ricky mendengar istri Ferdy Sambo teriak-teriak meminta tolong dengan memanggil namanya dan Bharada E. Ricky yang saat itu berada satu lantai dengan istri Sambo, berlari menuju ruang utama lokasi istri Sambo berteriak.

Ricky kemudian mengaku melihat Brigadir J sedang mengacungkan senjata ke arah tangga, namun tidak melihat siapa sosok yang dibidik Brigadir J. Saat Brigadir J melepaskan beberapa tembakan ke atas, Ricky langsung bersembunyi di balik kulkas.

"Belakangan dia baru tahu bahwa itu ternyata tembak-tembakan antara Bharada E (dan Yoshua)," jelas Ketua Komnas HAM Taufan Damanik saat menceritakan ulang pengakuan Ricky.

Cerita Ricky itu, kata Taufan, mirip dengan keterangan awal yang disampaikan Bharada E kepada Komnas HAM. Saat itu, Bharada E mengaku berada di lantai dua dan tengah membantu ART berinisial S yang sedang bersih-bersih kamar.

Dia mendengar istri Sambo berteriak minta tolong dan memanggil-manggil namanya. Bharada E lalu berlari turun tangga dan melihat Yoshua sedang berada di ruang utama.

Saat itu, masih dalam pengakuan awal, Bharada E bertanya ke Brigadir J namun saat itu Brigadir J mengacungkan senjatanya dengan dua tangan ke arahnya. Brigadir J melepas tembakan dan Bharada E berlari ke atas.

Bharada E kemudian mengaku mengeluarkan pistol Glock 17, menuruni beberapa anak tangga dan membalas tembakan Brigadir J. Tembakan pertama Bharada E langsung mengenai Brigadir J yang membuatnya mundur sampai membentur kursi pijat sehingga membuat dia sempoyongan dan tubuhnya berputar ke belakang.

Setelah suasana mulai senyap, Ricky datang dan bertanya kepada Bharada E.

"Kemudian tiba-tiba sudah datang Pak Sambo karena ditelepon istrinya. Baru setelah itu, Pak Sambo telepon macam-macam itu, tidak tahu ia telepon ke mana saja. Tapi, setelah itu ada petugas datang, Provos datang," jelas Taufan.

"Perkara percaya atau tidak, kita cek lagi nanti. Saya juga tidak akan serta-merta percaya juga," tambahnya.

Terbantahkan

Akan tetapi, cerita ngumpet di balik kulkas ini ternyata skenario. Terungkapnya hal ini bermula dari pernyataan Muhammad Boerhanuddin kuasa hukum Bharada E. Dia mengatakan tak ada baku tembak yang terjadi di kediaman Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jaksel itu..

"Tidak ada memang, kalau informasi tidak ada baku tembak. Pengakuan dia tidak ada baku tembak," kata Boerhanuddin, Senin (8/8).

Pernyataan ini juga dikuatkan dengan keterangan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dia menyebut tak ada baku tembak melainkan penembakan yang dilakukan Bharada E atas perintah Ferdy Sambo.

"Timsus menemukan bahwa peristiwa yang terjadi adalah peristiwa penembakan terhadap Saudara J yang menyebabkan Saudara J meninggal dunia yang dilakukan Saudara RE atas perintah Saudara FS," kata Kapolri, dalam konferensi pers di Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Jaksel), Selasa (9/8).

Sigit juga menyatakan Bripka Ricky mengetahui adanya rencana penembakan itu. Bahkan, Ferdy Sambo yang melakukan skenario.

"Untuk membuat seolah-olah telah terjadi tembak-menembak, Saudara FS melakukan penembakan dengan senjata milik Saudara J ke dinding berkali-kali," kata Sigit.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Polisi Tangkap 6 Tersangka Baru Kasus Penjualan Bayi ke Singapura"
[Gambas:Video 20detik]
(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads