.webp)
Aksi pembakaran rumah Asep yang berada di kawasan Cihaurkuning, Kecamatan Cisompet, Garut itu terjadi pada Senin (27/6) siang lalu.
Pembakaran rumah Asep ternyata didalangi anak pertama, sekaligus kakak dari gadis 15 tahun yang menjadi korban pencabulan Asep.
Menurut Kepala Desa Cihaurkuning, Arie Amar mengatakan, anak sulung Asep itu curhat ke warga. Dia mengaku trauma dengan aksi bejat sang ayah ketika melihat rumah tersebut.
"Yang membakar adalah anaknya. Kejadiannya Senin," ungkap Arie pada Rabu (29/6/2022).
Warga yang menerima curhatan dari sang anak kemudian memahaminya dan membantu anak tersebut membakar rumahnya sendiri. Arie memastikan tidak ada barang berharga yang ikut terbakar.
"Barang-barangnya sudah dikeluarin dulu," katanya.
Senada dengan Arie, Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono juga mengatakan jika aksi pembakaran tersebut dilakukan anak Asep. Pihak keluarga juga sudah membubuhkan surat pernyataan dengan pihak desa terkait aksi pembakaran yang dipastikan dilakukan oleh anak korban itu sendiri.
"Rumah itu dibakar karena sang anak yang meminta, dia trauma dengan kejadian tersebut. Warga akhirnya memahami dan membantu," katanya.
Rumah panggung berukuran 3x6 itu kini rata dengan tanah. 3 anak korban, termasuk korban pencabulan kini berada di rumah aman Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
Kejadian yang menghebohkan warga Garut ini terungkap berkat keluarga. Keluarga curiga lantaran anak Asep mengalami perubahan fisik seperti mengandung.
Usai diperiksa, ternyata kecurigaan keluarga terbukti. Sang gadis hamil 5 bulan. Yang mengagetkan, saat diinterogasi, ternyata pelakunya tak lain adalah Asep.
Asep kemudian dilaporkan dan akhirnya ditangkap oleh polisi pada Kamis (23/6) lalu. Kepada penyidik, Asep mengaku mencabuli anaknya 6 kali dari bulan Januari hingga Juni 2022.
(dir/dir)
