Polisi Selidiki Temuan Uang Palsu di Sukabumi

Polisi Selidiki Temuan Uang Palsu di Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Rabu, 29 Jun 2022 14:18 WIB
Uang palsu di Sukabumi
Uang palsu di Sukabumi (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Uang palsu pecahan Rp 50 ribu ditemukan beredar di pasar Sukabumi. Polisi turun tangan menyelidiki temuan uang palsu tersebut.

Uang palsu tersebut beredar di lingkungan pedagang kaki lima (PKL) di Kota Sukabumi. Juli (50) menyadari uang palsu itu saat hendak digunakan untuk membeli kebutuhan dagangan.

Juli menceritakan awal mula diketahui uang yang dibawanya palsu saat kasir tempatnya belanja menggunakan alat money detector.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi pagi saya belanja kebutuhan jualan. Pas bayar kata kasirnya itu ada uang yang tidak bisa dicek (money detector)," ucap Juli saat ditemui di lapaknya di Lapang Merdeka, Kota Sukabumi, Rabu (29/6/2022).

Lebih lanjut, Juli dan kasir itu kembali memastikan uang itu dan dibandingkan dengan uang pecahan Rp 50 ribu lain. Ternyata memang ada perbedaan dengan uang yang tak terbaca oleh mesin pengecek keaslian uang.

ADVERTISEMENT

"Ternyata setelah diraba-raba dan disamakan uang itu palsu," ujarnya.

Juli menggambarkan uang palsu yang dia pegang itu terlihat dari warnanya pudar. Selain itu ukurannya lebih kecil dan benang pengamannya berwarna ungu.

"Kertasnya lebih kasar, warna birunya pudar dan benang pengamannya warna unggu. Kalau aslinya itu benangnya agak biru," katanya.

Asal muasal uang tersebut ia dapatkan dari para pembelinya. Namun ia tidak dapat memastikan siapa yang memberikan uang tersebut karena kondisi lapaknya selalu ramai.

"Ya enggak tahu orang yang membelinya itu siapa. Yang jelas ini uang dari pembeli. Ya resah lah, kita rugi juga kan enggak bisa dibelanjakan uangnya," kata dia.

Terpisah, Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin mengatakan, belum mendengar laporan terkait adanya uang palsu tersebut. Akan tetapi, pihaknya akan melakukan penyelidikan di lapangan.

"Kami menginformasikan kepada masyarakat untuk lebih waspada. Kemudian kita juga melakukan lidik di lapangan untuk mencari tahu sumbernya dari mana," kata Zainal.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads