Kilas Balik: Kamuflase Aden di Gunung Walat Usai Bunuh Eneng Kulsum

Kabupaten Sukabumi

Kilas Balik: Kamuflase Aden di Gunung Walat Usai Bunuh Eneng Kulsum

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Rabu, 18 Mei 2022 11:41 WIB
Pembunuh Eneng Kulsum Ditangkap
Aden (Foto: istimewa)
Sukabumi -

Polisi berhasil meringkus pria inisial R alias Aden, pelaku penusuk mati Eneng Kulsum, wanita asal Cibadak, Kabupaten Sukabumi pada Jumat (13/5) lalu. Polres Sukabumi dan Polsek Cibadak membentuk tim opsnal khusus untuk mempercepat proses penangkapan pelaku yang menghilang usai kejadian.

Dua hari pertama pencarian, polisi sempat kehilangan jejak. Sampai pada Senin (16/5), jejak pelaku terendus. Sejumlah saksi mengaku melihat pria berambut panjang dengan peci bulat di atas kepalanya, saksi menyebut pria dengan gerak-gerik mencurigakan itu bersembunyi di sebuah saung sawah atau gubuk tepi sawah milik petani di Kaki Gunung Walat.

Berikut fakta-fakta seputar penangkapan Aden oleh pihak kepolisian yang dihimpun detikJabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Melarikan Diri Usai Beraksi

Aden diketahui langsung menghilangkan jejak usai melakukan aksi pada Jumat (13/5) malam. Saat itu Aden sempat dikejar sejumlah warga yang curiga dengan langkah tergesa pria itu, namun sayang ia menghilang di kegelapan. Sepeninggal pelaku, warga Kampung Babakan Sirna, Kelurahan/Kecamatan Cibadak geger dengan tragedi penusukan Eneng Kulsum malam itu.

"Jadi dua balik, kakak saya teriak 'hei kamu'. Bukannya berhenti, dia langsung lari. Saya kejar, dia menghilang di kegelapan. Orangnya putih kayak di foto, hidung mancung, badannya tinggi lah," tutur Dede, warga yang sempat mengejar pelaku Jumat (13/5).

ADVERTISEMENT

Usai tertangkap, Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP I Putu Asti Hermawan mengungkap aksi menghilangkan jejak sudah direncanakan. Dari keterangan yang diperoleh dari tersangka niat untuk melarikan diri dan menghilang usai melakukan aksi kejinya memang masuk dalam rentetan rencana besarnya.

"Selesai menusuk korban, tersangka langsung kabur. Dia menggunakan wig dan kopiah atau peci untuk menyamarkan diri selama masa pelarian. Pelaku sempat lari ke daerah Parungkuda dan bermalam di daerah Cibenda Karang Tengah," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP I Putu Hasti Hermawan, Senin (16/5/2022).

Pisau yang digunakan Aden untuk membunuh Eneng KulsumPisau yang digunakan Aden untuk membunuh Eneng Kulsum Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar

2. Berusaha Kelabui Polisi, Aden Berkamuflase

Warga Cibenda, Karang Tengah, Cibadak curiga dengan gerak-gerik pria berambut gondrong dan berpeci yang terlihat berada di sebuah saung sawah atau gubuk petani di sekitar kebun warga. Mereka kemudian melaporkan hal itu ke pihak kepolisian.

Kanit Reskrim Polres Sukabumi, AKP Madun mengungkap Aden tetap dikenali anggotanya karena potongan pria berambut panjang itu memang identik dengan tersangka penusuk mati Eneng Kulsum itu.

"Saat dilihat anggota, dia memang pakai wig, tapi kan potongannya dikenali, terlebih gelagatnya mencurigakan. Saat berusaha kabur lagi ya terpaksa kita lakukan tindakan tegas terukur, kita lumpuhkan," ujar Madun.

3. Polisi Sisir Kaki Gunung Walat

Sekitar antara pukul 12.00 WIB - 13.00 WIB, telepon seluler Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP I Putu Asti Hermawan berdering, informasi yang diperoleh pria gondrong dengan peci itu dicurigai sebagai Aden pelaku penusukan Eneng Kulsum.

I Putu kemudian berkoordinasi dengan anggotanya, sampai kemudian sekitar pukul 14.00 WIB, pelaku berhasil diringkus. Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP I Putu Asti Hermawan mengatakan Aden ditangkap sekitar pukul 14.00 WB, ia diamankan di sekitar gubuk yang biasa dipakai tempat peristirahatan petani di daerah Cibenda, Karang Tengah, Cibadak. Kawasan itu juga merupakan trek menuju puncak Gunung Walat.

Khawatir pria itu sudah bergeser ke kawasan hutan, tim gabungan kepolisian itu kemudian bergerak menyisir kawasan tersebut.

"Salah satu saksi menginformasikan keberadaan tersangka di daerah Cibenda, kami kemudian dari jajaran Satreskrim Polres Sukabumi dan Unit Reskrim Polsek Cibadak melakukan sebar lebar penyisiran di wilayah Cibenda guna menemukan keberadaan pelaku," kata I Putu kepada detikJabar, Selasa (17/5/2022).

4. Melawan-Berusaha Kabur, Didor Polisi

Penangakapan Aden tak berjalan mulus. Ia sempat mengacungkan pisau dan berupaya kabur saat hendak ditangkap polisi. Perlawanan lelaki ini berakhir setelah tersungkur ditembak polisi di area hutan.

Tim gabungan meringkus Aden pada Senin (16/5/2022) siang. Timah panas peluru polisi bersarang di betis kiri sang pembunuh tersebut.

"Saat personel kita melakukan penyisiran, dia terlihat bersiap untuk melarikan diri. Dia juga mengeluarkan pisau. Akhirnya kita lakukan tindakan tegas terukur," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP I Putu Asti Hermawan kepada detikJabar, Senin (16/5/2022).

5. Nasi Padang Sudahi Kelaparan Aden Selama Pelarian

Pria keji penusuk mati Eneng Kulsum diketahui melarikan diri dengan berjalan kaki, ia sehgaja menghilangkan jejak dengan menempuh jalur pinggiran, sawah, perbukitan agar tidak dicurigai. Dalam perjalanan itu Aden kelelahan, karena kekurangan makan.

"Kondisinya memang lemas ya. Mungkin serba salah, mau minta makan ke warga selama pelarian dia, takut dicurigai. Kondisi dia lemas, saat di polsek kemarin kita kasih nasi padang, langsung dia makan, kelaparan mungkin ya dia itu," kata Kanit Reskrim Polsek Cibadak AKP Madun yang ikut dalam penyisiran dan penangkapan pelaku, kepada detikJabar, Selasa (17/5/2022).

Madun menyebut usai melakukan aksi penusukan kepada Eneng Kulsum, Aden langsung melarikan diri. Aden berjalan kaki ke sejumlah lokasi. Diduga sepanjang pelarian ia hanya menyantap dedaunan dan singkong di kebun warga.

"Lahap dia makan di polsek, dia berjalan kaki dan bersembunyi di sejumlah lokasi. Saat dilihat anggota, dia memang pakai wig, tapi kan potongannya dikenali, terlebih gelagatnya mencurigakan. Saat berusaha kabur lagi ya terpaksa kita lakukan tindakan tegas terukur, kita lumpuhkan," ujarnya.

(sya/yum)


Hide Ads