Teror Pria Sadis Berujung Tewasnya Eneng Kulsum di Sukabumi

Teror Pria Sadis Berujung Tewasnya Eneng Kulsum di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Minggu, 15 Mei 2022 08:59 WIB
Ilustrasi Pembunuhan
Ilustrasi pembunuhan (Foto: Edi Wahyono)
Sukabumi -

Endang ayah dari Eneng Kulsum (35) wanita korban penusukan di Cibadak, Kabupaten Sukabumi masih tak percaya dengan kepergian putrinya. Ia mengingat saat terakhir sang anak meminta tolong sambil memegang lehernya yang bercucuran darah.

Ditemui detikJabar usai pemakaman putrinya, Sabtu (14/5) kemarin. Kondisi Endang terlihat lebih tenang, ia awalnya menceritakan soal penolakan pria diduga pelaku penusukan yang terus mengejar putrinya.

Pria tersebut bahkan datang sebelum lebaran menebar ancaman agar bisa menikahi putri ke empatnya itu. Namun keinginan pria itu ditolak mentah-mentah oleh Endang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia pernah datang dengan kondisi mabuk dia tuh, yang kedua kali datang, jam 21.00 WIB katanya mau silaturahmi mau kawin sesudah lebaran seminggu. Bapak tolak, kamu kan enggak kerja, pengangguran apalagi begitu dalam kondisi mabuk, siapa yang ngizinkan kamu. Tapi kata dia saat itu harus dapat putri saya," cerita Endang.

Saat itu Endang terus menasihati pelaku dan memintanya menjauhi putranya. Menurutnya saat itu hubungan putrinya dengan pria itu sudah berakhir. Namun pria itu terus mengejar putrinya.

ADVERTISEMENT

"Saya nasihatin dia, kamu kan masih muda cari yang lain mungkin dengan Eneng enggak jodoh jangan sampai ada kejelekan, dia bilang terimakasih. Saat itu dia sampai pegang-pegang saya tuh terlihat ingin mengakrabkan diri," tutur Endang.

Saat itu pria inisial R itu berpamitan, namun sekitar pukul 23.00 WIB pria itu kembali lagi. Kali ini dengan kondisi mabuk lebih berat.

"Jam 23.00 WIB malam datang lagi, mabuknya lebih berat lagi. Katanya mau ketemu sama si Eneng sekarang juga. Saya bilang enggak bisa ini sudah jam 23.00 WIB lewat, saya bilang enggak bisa ini sudah malam, enggak bisa. Dia bilang 5 menit aja saya bilang enggak bisa nanti saja," ujar Endang.

Saat itulah pelaku menebar ancaman, sampai kemudian Endang menyebut sekitar 13 hari setelah ancaman ditebar pelaku membuktikan ucapannya dengan menghabisi putrinya.

"Kata dia saat itu kalau begitu, akibatnya nanti tanggung aja. Setelah 13 hari lebaran terjadilah kejadian ini. Dia saat itu ngancamnya di rumah saya, bahkan saat itu dia diomelin sama adik si Eneng katanya kamu enggak sopan. Ya sampai kejadian lah kemarin, dia datang lagi saya sedang di dalam rumah, ngopi dengan suami Eneng yang baru rujuk," kata Endang.

"Sampai tiba-tiba anak saya teriak dari arah depan, anak saya bilang Abah-abah aya nu gelo (ada orang gila) sambil pegangin lehernya. Saya lihat sekilas itu si Rey, saya enggak bisa ngejar karena nyelamatin anak saya dulu," pungkas Endang.

(sya/yum)


Hide Ads