Jabar Hari Ini: Jenderal NII Dituntut 5 Tahun Bui-Pembunuh Sadis Gantung Diri

Jabar Hari Ini: Jenderal NII Dituntut 5 Tahun Bui-Pembunuh Sadis Gantung Diri

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 12 Mei 2022 23:00 WIB
Ilustrasi fokus (bukan buat insert) Pembunuhan Sisca Icun (Nadia Permatasari/detikcom)
Ilustrasi pembunuhan (detik.com)
Bandung -

Beragam peristiwa menarik terjadi di Jabar Hari Ini, Kamis (12/5/2022). Mulai dari pembunuh mama muda di Garut yang berakhir tragis di pohon petai hingga cangkul maut yang menewaskan satu warga Garut.

Selain itu masih ada beragam berita yang lainnya yang dirangkum detikJabar:

1. Pembunuh Sadis Mama Muda Gantung Diri

Pembunuh mama muda di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, ditemukan tewas. Pria bernama Mulyadi itu ditemukan gantung diri di kebun milik warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo kepada detikJabar, Kamis (12/5/2022).

Mulyadi gantung diri di sebuah pohon dengan ketinggian tiga meter pada pagi tadi pukul 06.00 WIB. Ibrahim menjelaskan ditemukannya Mulyadi gantung diri ini bermula saat tim gabungan mencari pelaku pembunuhan Wiwin Sunengsih (31).

ADVERTISEMENT

Tim yang memantau kediaman pelaku lantas mendengar suara histeris dari kediaman pelaku.

"Kemudian terdengar suara histeris tangisan sekitar jam enam pagi tadi di rumah keluarga tersangka. Kemudian dicek, dikonfirmasi ke dalam ternyata keluarganya itu mendapat info bahwa yang bersangkutan meninggal dengan gantung diri di kebun," tutur Ibrahim.

Tim kemudian melakukan penelusuran informasi tersebut. Saat ditelusuri, diketahui Mulyadi dalam sudah tak bernyawa dengan posisi gantung diri.

"Akhirnya anggota bersama keluarga dan beberapa orang kampung melakukan pengecekan ke lokasi. Hasilnya ditemukan dalam keadaan gantung diri," ujarnya.

"Jenazah sudah dievakuasi dan dibawa ke Sartika Asih," kata Ibrahim menambahkan.

Sekadar diketahui, Wiwin menjadi korban pembunuhan sadis yang dilakukan mantan kekasih. Motif asmara jadi pemicu pelaku nekat menghabisi nyawa Wiwin.

Tragedi berdarah itu dialami Wiwin di dekat kediamannya di Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (8/5), pukul 10.30 WIB.

2. Babak Baru Gugatan Pegawai Paytren Bandung vs Yusuf Mansur

Gugatan pegawai PT Veritra Sentosa Internasional atau Paytren terhadap Yusuf Mansur mulai diproses Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung. Sesuai agenda, Disnaker akan memediasi kedua belah pihak pada hari ini, Kamis (12/5/2022).

"Ya, hari ini agenda mediasinya," kata Kadisnaker Kota Bandung Arief Syaifudin saat dikonfirmasi detikJabar melalui sambungan telepon seluler.

Arief mengungkap, agenda kali merupakan mediasi pertama antara pegawai Paytren dengan Yusuf Mansur. Keduanya akan dipertemukan untuk membahas persoalan gugatan perkara tunggakan gaji karyawan.

"Mediasi pertama agendanya. Tapi saya belum update lagi ke jajaran, nanti kalau sudah ada updatenya saya informasikan lagi yah," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, pegawai PT Veritra Sentosa Internasional resmi menggugat Yusuf Mansur ke Disnaker Kota Bandung, Jawa Barat. Ustaz kondang pemilik bisnis e-wallet Paytren itu digugat pegawainya sendiri karena menunggak gaji karyawan.

Gugatan resmi didaftarkan kuasa hukum para pegawai Paytren. Gugatan itu juga telah teregister pada Jumat (22/4) di Disnaker Kota Bandung.

3. Cangkul Maut Tewaskan Warga Garut

Polisi menangkap Icang (45) yang menyerang dua orang warga hingga salah satunya tewas dihantam cangkul. Pria Garut itu diamankan di kantor polisi.
"Sudah diamankan," kata Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono saat dikonfirmasi detikJabar, Kamis (12/5/2022).

Peristiwa berdarah itu terjadi Kamis pagi tadi di Kampung Cijolang, Kecamatan Balubur Limbangan. Menurut Wirdhanto, berdasarkan keterangan saksi, Icang menyerang dua orang warga yakni Dede Parman (41) dan Iting (80).

"Kejadiannya sekitar pukul 07.00 WIB," ujar Wirdhanto.

Entah apa alasannya, Icang tiba-tiba menghantam Dede menggunakan cangkul di bagian kepala secara membabi-buta. Hal tersebut dilakukannya beberapa kali hingga menyebabkan korban terluka parah.

Setelah menyerang Dede, Icang diketahui memukul Iting hingga nenek berusia 80 tahun itu mengalami luka di bagian wajah.

Dede dan Iting kemudian ditolong warga yang melihat kejadian tersebut dan dibawa ke Puskesmas Limbangan untuk diberikan pertolongan medis. Namun Dede meninggal di puskesmas akibat luka parah di bagian kepala yang dialaminya.

Icang kemudian ditangkap polisi dan warga. Pelaku langsung dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi.

Sementara pihak kepolisian diketahui sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi. Terkait adanya dugaan pelaku mengalami gangguan jiwa, Wirdhanto mengatakan, pihaknya masih mendalami penyelidikan.

4. Trio Jenderal NII Dituntut 5 Tahun Bui

Jaksa memberikan tuntutan berbeda-beda kepada trio Jenderal Negara Islam Indonesia (NII) di Garut, Jawa Barat, terkait penyebaran konten propaganda di YouTube. Paling tinggi 5 tahun penjara.

Dilansir detikJabar, ketiga Jenderal NII, yaitu Jajang Koswara, Sodikin, dan Ujer, menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Garut, Jalan Merdeka, Kamis (12/5/2022). Tim jaksa penuntut umum (JPU) membacakan tuntutan hukuman untuk ketiga terdakwa.

"Kami JPU telah melaksanakan pembacaan tuntutan terhadap tiga orang panglima jenderal NII," kata Kasi Pidana Umum Kejari Garut Ariyanto.

Ariyanto mengatakan ketiga terdakwa dituntut dengan hukuman yang berbeda. Jajang Koswara dan Sodikin dituntut dengan hukuman yang paling tinggi. Mereka dituntut lima tahun penjara.

"Satunya, Pak Ujar, karena memang di fakta persidangan yang bersangkutan itu hanya dipakai tempat atau rumahnya saja, itu kita tuntut dua tahun," tutur Ari.

5. Komnas PA Dorong Polisi Autopsi Jenazah Bocah Karawang

Komisioner Komnas Perlindungan Anak (PA) Jabar Wawan Wartawan akan mendorong kepolisian mendalami kasusnya bocah 14 tahun di Karawang yang bunuh diri. Harapannya fakta-fakta kasus itu terungkap jelas.

"Kita mendorong kepolisian untuk melakukan pendalaman atas kasusnya agar bisa terungkap fakta-fakta yang sebenarnya," kata Wawan, Kamis (12/5/2022).

Ditanya soal autopsi atas jenazah S, pihaknya berharap keluarga bisa terbuka dan menerima atas pendalaman kasusnya. Sebab, ada sejumlah kejanggalan dari kematian bocah tersebut.

"Yang memang jadi kendala saat ini, orang tua korban menolak untuk autopsi. Jadi saya berharap ada upaya-upaya lain agar autopsi bisa dilakukan," ucapnya.

"Karena permasalahan ini kan jadi hal sensitif di masyarakat. Bahkan beredar spekulasi bermunculan di masyarakat," jelas Wawan.

Sementara itu, menanggapi kasus kematian bocah tersebut, anggota Komisi 4 DPRD Kabupaten Karawang Indriyani meminta Pemkab Karawang memberikan perhatian khusus kepada keluarga sang bocah.

"Jadi saat ke rumahnya, sungguh memprihatinkan dari kondisinya. Ayah bocah yang gantung diri itu memiliki 4 anak, termasuk almarhum S, dan semuanya putus sekolah. Dan anak terakhir yang paling kecil dari istri kedua, karena yang pertama tidak punya anak, jadi pisah," ujar Indri.

(bbn/yum)


Hide Ads