Dinas Kesehatan Kota Cimahi mengimbau agar seluruh fasilitas kesehatan mewaspadai munculnya kasus hepatitis akut misterius. Pasalnya, sudah ada 15 kasus yang diduga terjangkit hepatitis akut misterius tersebut di Indonesia.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini mengatakan telah melakukan koordinasi dengan sejumlah fasilitas kesehatan di Cimahi.
"Kami sudah melakukan antisipasi atau menyebarluaskan informasi terkait hal tersebut ke puskesmas, rumah sakit terkait antisipasi bila ditemukan ada anak anak atau pasien yang bergejala serupa untuk segera dilakukan tindakan sesuai arahan Kemenkes," kata Dwihadi kepada wartawan di Pemkot Cimahi, Rabu (11/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dwihadi menjelaskan, belum diketahui pasti apa penyebab munculnya hepatitis misterius tersebut. Namun, apabila menemukan anak di bawah 16 tahun mengalami mual dan diare berat agar segera dilakukan tindakan.
"Kita belum tahu penyebabnya dari virus yang mana. Tetapi, melihat pemberitaan yang ada sudah ada kejadian di Indonesia, makanya diperlukan kewaspadaan," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya pun akan melakukan sosialisasi pada daerah yang rawan seperti sekolah. Pihaknya pun meminta agar anak-anak membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Kami sudah melakukan rapat dan kami akan melakukan sosialisasi ke SKPD lain, khususnya dinas pendidikan. Karena pada hari Kamis, anak ekolah sudah masuk tatap muka," ucapnya.
Kemudian, ia pun meminta agar setiap orang tua siswa menyiapkan bekal untuk anaknya. Hal itu mengurangi risiko pertemuan anak dengan orang lain.
"PHBS-nya tetap di jaga. Tetap cuci tangan, menjaga kebersihan, makan sehat dan bergizi, diusahakan orang tua membawa bekal dari rumah," pungkasnya.
Karawang Siaga
Kesiapsiagaan menghadapi hepatitis akut ini juga diutarakan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana. Ia mengklaim jika fasilitas kesehatan di wilayahnya telah siap menghadapi wabah tersebut.
"Meski belum ada petunjuk dari pusat tapi kami sudah melakukan persiapan segala sesuatu halnya. Makanya beberapa waktu lalu kami posting (soal ciri-ciri dan penanganan hepatitis akut," kata Cellica saat ditemui di halaman Pemkab, Rabu (11/5/2022).
Dijelaskannya, rumah sakit di Karawang, terutama milik pemerintah, telah diberi arahan. Dari ruang rawat hingga dokter agar penanganan cepat saat ditemukan kasus hepatitis.
"Langkah yang disiapkan kami bersifat preventif atau pencegahan," ucapnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk hati-hati, tidak jajan sembarangan, dan memakai alat makan sendiri.
"Kami mengimbau agar tidak makan sembarangan dan bawa alat makan sendiri biar tidak tertular," sahutnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Karawang Yayuk Sri Rahayu mengatakan, sejauh ini di Karawang belum ditemukan kasus hepatitis akut.
"Sampai saat ini tidak ada," kata Yayuk melalui pesan singkat.
Indonesia mulai melaporkan kasus pertama diduga hepatitis misterius awal Mei 2022, tiga pasien anak DKI Jakarta meninggal dunia setelah mendatangi rumah sakit dengan kondisi terlanjur kritis.
Sepekan kemudian, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung dr Kasil Rokhmat mengumumkan pasien anak berusia 7 tahun meninggal dunia diduga kuat terkait hepatitis misterius, ia meninggal Jumat (6/5).
Nadia mengatakan, 5 pasien meninggal dunia ini dilaporkan di DKI Jakarta, Jawa Timur dan Sumatera Barat.
(bbn/yum)