ID menurutnya bukan orang lain. Sebab sudah dikenalnya karena sama-sama berstatus pengurus makam TPU Pangsorlio, Palabuhanratu yang dipimpinnya.
Ditemui detikJabar di kediamannya, Pangsorlio, Palabuhanratu, Dadang menceritakan detik-detik mengerikan saat ID mengayunkan golok yang dibawanya secara spontan ke arah Melinda. Tidak hanya itu, ayunan golok mengenai bagian kepala belakang Dadang dan jari tangannya yang berusaha menepis serangan golok ID.
"Kejadiannya spontan, pertamanya dia datang karena dia juga anggota saya. Saya mengasihkan uangnya sisa Rp 700 ribu, tiba-tiba dia teriak 'jangan korupsi' katanya. Saat itu Meli (panggilan korban Melinda) nanya 'korupsi apa?'. Terus cerita masalah keuangan. Enggak tahu persoalannya apa kok malah bisa ada masalah," kata Dadang, Senin (9/5/2022).
Saat itu Dadang melihat wajah ID yang tidak seperti biasanya, ada siratan amarah menggebu. Dadang saat itu sempat berusaha menenangkan ID, namun tiba-tiba ia mulai menghunuskan golok dan langsung membacok Melinda di bagian kepala depan sebanyak dua kali. Saat itu tubuh Melinda langsung tersungkur ke depan.
"Pak ID saya kasih ketenangan, golok memang dia bawa dari rumah, tos di soren (sudah diasah). Spontan marah-marah langsung, langsung menyerang menggunakan golok. Pada saat Meli pingsan di bacokan kedua, pertama kepala dua kali langsung jatuh tengkurap, langsung dibacok. Saya coba amankan, mau membacok lagi. Saya dorong dia, saya tangkap (golok)," ujar Dadang menunjukan luka di jarinya akibat menahan serangn golok pelaku.
"Dia kekeuh pengen bacok lagi, dia gelap aja begitu pengen membunuh. Saya pegangin dia, saat itu saya berusaha menyadarkan dia. Datang anak saya langsung pegangin ID. Sementara saat itu saya pergi pakai ojek dengan tujuan ke Polsek Palabuhanratu. Saya juga enggak sadar kalau seluruh wajah sampai ke pakaian berlumuran darah. Saya pikir darahnya Meli saja karena saya enggak merasakan sakit," sambung Dadang.
Dadang awalnya sempat mendapat penolakan dari tukang ojek yang ia berhentikan, karena seluruh tubuhnya penuh dengan darah. Bahkan saat tiba di Polsek Palabuhanratu, seluruh polisi yang berada di tempat itu terkaget-kaget melihat kondisinya.
"Saya pikir saya kena noda darah karena megangin Meli , sampai kapolsek juga kaget karena saya berlumuran darah. Saya enggak merasa kena (bacokan), saya ikut nolong. Sampai rumah sakit, saya merasa enggak kena golok, ketika diperiksa baru saya sadar oh saya kena," tutur Dadang.
Dadang menduga ID tetap melayangkan golok begitu dia berusaha melindungi Melinda, luka ditangan akibat dia menangkis serangan golok. "Ini bagian kepala belakang mungkin dia bacokin saat saya merunduk melindungi Meli," pungkasnya.
(sya/ors)