Mahasiswa dari berbagai aliansi berunjuk rasa di Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung. Aliansi mahasiswa ini menuntut sikap tegas eksekutif, legislatif dan yudikatif tentang penolakan terhadap wacana tiga periode.
Pantauan detikJabar, mahasiswa yang berunjuk rasa di Gedung Sate itu dari Poros Revolusi Mahasiswa Bandung (PRMB), Aliansi Mahasiswa Jabar Menggugat (AMJM), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan lainnya.
Koordinator PRMB Ilyasa Ali Husni mengatakan pemerintah harus tegas menolak wacana penundaan dan perpanjangan masa jabatan presiden, atau tiga periode kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita juga menuntut pemerintah menstabilkan harga bahan pokok sehari-hari. Dan, mengatasi kelangkaan sektor pangan serta bahan bakar, dan stabilkan pajak nasional yang berkeadilan," kata Ilyasa, Kamis (21/4/2022).
Ilyasa mendesak agar pemerintah menghentikan segala macam tindakan kekerasan, dan menyelesaikan kasus pelanggaran HAM, termasuk konflik agraria.
"Kasus lainnya seperti penggusuran lahan di Bandung Selatan dan Bandung Raya," kata Ilyasa.
PRMB juga mendesak agar pemerintah meninjau kembali UU KPK, UU Minerba, UU Ciptaker, IKN dan UU lainnya yang dianggap PRMB bermasalah. "Mendesak pemerintah untuk berpihak dan mengeluarkan kebijakan yang berkeadilan terhadap pekerja atau buruh, seperti driver online dan pekerja jasa lainnya," kata Ilyasa.
Sebelumnya, juru bicara AMJM Agung Andrian mengatakan unjuk rasa hari ini merupakan lanjut dari aksi sebelumnya. AMJM akan mengawal semua tuntutan yang dilayangkan.
"Meskipun presiden sudah statement (menggelar Pemilu 2024). Kita akan terus kawal wacana tiga periode, apalagi juga masalah BBM yang nanti solar juga ikut naik," kata Agung Andrian.
Agung Andrian mengatakan AMJM mengkritisi kebijakan pemerintah tentang naiknya harga solar. Selain itu, AMJM juga menyoroti isu tentang kekerasan seksual.
Ojol Ikut Demo
Rombongan ojek online (Ojol) bergabung dengan aliansi mahasiswa berunjuk rasa di Gedung Sate Jalan Diponegoro Kota Bandung, Jawa Barat.
Awalnya, mahasiswa dari berbagai aliansi seperti Poros Revolusi Mahasiswa Bandung (PRMB), Aliansi Mahasiswa Jabar Menggugat (AMJM), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan lainnya. Di tengah-tengah orasi, tiba-tiba rombongan Ojol datang.
![]() |
Ojol langsung membunyikan klakson kendaraan dan disambut dengan teriakan mahasiswa. Ojol mengaku merasakan dampak dari kenaikkan BBM jenis pertamax. Sebab, pertalite kerap sulit didapatkan.
"Ini bentuk kepedulian terhadap rakyat. BBM naik, harga sembako naik. Itu kan berpengaruh besar buat kami. Karena istri dan keluarga," kata Zoel penanggung jawab Ojol, Kamis (21/4/2022).
Zoel mengaku dampak kenaikkan harga beberapa kebutuhan pokok, termasuk BBM sangat terasa. Ia mengaku penghasilannya menyusut, karena pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan pokok membekak.
"Misalnya dulu Rp 150 ribu per hari. Sekarang paling Rp 100 ribu, karena pengeluarannya nambah besar," katanya.
(sud/yum)