Viral Murid Perempuan Dibanting-Dirundung dalam Ruang Kelas di Tasik

Viral Murid Perempuan Dibanting-Dirundung dalam Ruang Kelas di Tasik

Deden Rahadian - detikJabar
Senin, 28 Mar 2022 16:58 WIB
One young elementary school girl (age 7)  wearing school uniform and backpack sitting on a corridor floor crying. Childhood and education concept. copy space
Ilustrasi bully (Foto: Thinkstock)
Tasikmalaya -

Aksi perundungan pelajar berseragam Sekolah Dasar beredar melalui aplikasi perpesanan, Senin (28/3/22). Dilihat detikJabar, dalam video berdurasi 55 detik itu tampak pelajar laki-laki tengah melakukan perundungan terhadap anak perempuan di salah satu SD yang disinyalir terjadi di Kabupaten Tasikmalaya.

Terlihat dalam video anak laki-laki tengah membanting anak perempuan sampai terjatuh ke lantai. Bukanya menolong, pelaku malah memantati dan menendang bola plastik ke arah korban yang tengah menangis. Ironisnya, aksi ini terjadi di dalam ruang kelas dan diduga direkam pelajar lain.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kabupaten Tasikmalaya dan Polres Tasikmalaya langsung turun tangan. Pihak KPAI Kabupaten Tasikmalaya menelusuri lokasi video viral tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terkait video itu, beredarnya video kekerasan atau perundungan yang menimpa anak di bawah umur dan juga oleh anak-anak ini, KPAID memang menerima laporan bahwa ada kejadian di salah satu kecamatan dan viral. Ada unsur kekerasan antara anak dengan anak. Maka kita mencoba mencari tahu, dan mendalami, apakah ini betul-betul di Kabupaten Tasikmalaya, titiknya dimana, kita harus menelusuri terlebih dahulu," ungkap Ato Rinanto, Ketua KPAID Kabupaten Tasimalaya ditemui di Mapolres Tasikmalaya, Senin (28/3/22).

Ato mengatakan, video tersebut baru diketahui dari unggahan grup Whatsapp yang diunggah salah seorang warga.

ADVERTISEMENT

Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono mengatakan, anggotanya tengah melakukan penyelidikan terhadap dugaan beredarnya video di media sosial.

"Anggota kami sudah mendapatkan informasi ini, langsung kami dalami dulu. Mohon waktu dalam waktu dekat kami, sudah bisa menentukan apa yang kami akan lakukan," ucap Rimsyahtono.

Menurutnya, apalagi dalam kasus yang diduga melibatkan anak di bawah umur ini, harus ada perlakuan khusus. Dia mengimbau, kepada orang tua, dan guru tolong diawasi anak-anaknya baik yang diawasi dengan benar dan perlakuan terhadap anak itu harus benar.

"Kita sudah sering menangani kasus seperti ini, dan insya Allah anggota kami sudah bisa menanganinya," ungkap dia.

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Dian Pornomo menambahkan bahwa sampai ini belum ada laporan ke Satreskrim Polres Tasikmalaya. Meski demikian, pihaknya akan proaktif mendalami kasus kekerasan dilingkungan sekolah ini.

"Namun kita akan proaktif untuk turun mendalami kebenaran kasus tersebut," ujarnya.

Sudah Islah

Camat Cigalontang Zalkaf mengungkapkan sebenarnya pertama kali muncul informasi soal video tersebut dari masyarakat. Kasusnya sudah diselesaikan secara islah tetapi videonya beredar.

Pihaknya juga menyayangkan pihak sekolah yang dianggap lalai mengawasi anak didik hingga terjadi peristiwa ini.

"Jadi sudah ditangani dan sudah islah oleh kedua belah pihak keluarga. Pihak keluarga si anak laki-laki dan si anak perempuan nya. Jadi sudah islah. Ini terjadi karena ada sedikit kelalaian sekolah," ujar Zalkaf.

Ia mengimbau agar ada pengawasan intens. Pasalnya, jangan sampai kejadian serupa terjadi dan terulang Kembali.

"Kita langsung terjun ke lapangan, ketika ada ada kejadian," ungkap Zalkaf, kepada detikjabar.




(yum/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads