Penemuan jasad Nanay Berlyn di semak-semak sempat membuat heboh warga Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung. Saat ditemukan kondisi mayat wanita bernama lengkap Rizna Aprliandhiny begitu mengenaskan dengan luka di bagian leher dan kaki.
Penemuan mayat wanita berusia 23 tahun itu kemudian sampai di telinga petugas kepolisian. Mendapat informasi adanya penemuan mayat polisi langsung bergerak melakukan penyelidikan.
Sejumlah saksi hingga CCTV dicek oleh polisi demi mengungkap penyebab kematian Nanay Berlyn. Tidak hanya itu polisi juga melakukan autopsi terhadap jasad wanita bertato kucing itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah melakukan berbagai pemeriksaan, polisi akhirnya menyimpulkan Nanay Berlyn tewas dibunuh. Kemudian polisi bergerak memburu pelaku pembunuhan sadis itu.
Tidak berselang lama, polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku. Dua pria, yakni Dono Gom Gom (33) dan Dian Permana (25) diamankan petugas.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku dan korban sudah saling mengenal. Bahkan salah satu pelaku Dono Gom Gom mengaku sebagai kekasih Nanay Berlyn.
Polisi mengungkap sehari sebelum kejadian, korban dan pelaku janjian bertemu di Kota Bandung. Kemudian mereka menginap di salah satu hotel melati di Kota Bandung.
Di hotel melati itu, keduanya lantas terlibat cekcok hebat. Menurut Kapolrestabes Bandung Aswin Sipayung melalui Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Rudi Trihandoyo pelaku sempat ditempeleng oleh korban.
"Begitu ditempeleng, laki-laki ini atas nama D tersinggung kan, langsung dia melakukan (eksekusi)," ucap Rudi.
Dari hasil pemeriksaan dan autopsi, perempuan bertato kucing itu tewas dicekik oleh pelaku. "Sesuai hasil autopsi enggak ada benda baik tajam maupun yang kena di badan korban. Hasil autopsi dan pengakuan (pelaku) korban itu dicekik," ujar Rudi.
Saat korban sudah tak bernyawa, dia dibawa oleh D dengan dibantu rekannya G untuk membuang jasad korban.
"Setelah dia bertengkar, dia eksekusi jam satu malam di penginapan melati. Setelah jam satu malam dicekik sama temannya berdua atas nama G itu, dia panik mau nyimpan di mana korbannya sudah mati. Akhirnya dia (korban) dibawa naik motor bertiga. Dia muter-muter Kota Bandung," ujar Rudi.
Posisi saat itu G mengendarai sepeda motor. Sedangkan D duduk di belakang mengapit jenazah Nanay Berlyn yang posisinya di tengah.
"Dia muter-muter Kota Bandung nyari lokasi pembuangan yang aman biar tidak terdeteksi," tutur dia.
Setelah agak lama berkeliling Bandung dengan membawa jenazah Nanay Berlyn, pelaku akhirnya sampai di kawasan Arcamanik. Merasa posisi aman, pelaku kemudian membuang jenazah korban di semak-semak.
"Dia muter-muter sampai lah ke Arcamanik. Dia juga enggak tahu bisa sampai di situ," kata dia.
(mso/mso)