Suami-Istri Lakoni Arisan Bodong Modus Slot, Korban Rugi Rp 21 M!

Kota Bandung

Suami-Istri Lakoni Arisan Bodong Modus Slot, Korban Rugi Rp 21 M!

Dony Indra Ramadhan - detikJabar
Selasa, 01 Mar 2022 18:07 WIB
Polda Jabar Bongkar Arisan Bodong
Polda Jabar membongkar praktik arisan bodong yang ratusan korbannya rugi Rp 21 miliar. (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Bandung -

Polda Jabar membongkar praktik arisan bodong bermodus slot. Ratusan orang jadi korban hingga kerugiannya mencapai Rp 21 miliar.

Kasus ini terbongkar berdasarkan laporan polisi ke Polda Jabar. Penyidik Subdit IV yang dipimpin Kasubdit AKBP Adanan Mangopang bergerak dan berhasil menangkap pelaku yang tak lain suami-istri, MAW (23) dan HTP (24).

"Ini kasus arisan lelang fiktif atau arisan bodong. Tersangkanya yang utama satu orang dibantu satu orang lagi, jadi dua. Ini pasangan suami istri," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (1/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibrahim menjelaskan suami-istri tersebut menjalankan bisnis arisan bodong dengan modus pembelian slot kupon undian. Satu kupon dibanderol dengan harga Rp 1 juta.

"Nanti diberikan keuntungan Rp 1.350.000 ditambah lagi kalau korban bawa orang, akan diberikan bonus Rp 250 ribu. Kelebihan ini jadi penawaran para tersangka kepada korban," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Ibrahim, pelaku sudah menjalankan bisnis arisan bodong selama empat tahun. Sejauh ini korbannya berjumlah 150 orang.

"Kemudian dalam kejadian investasi bodong ini dari informasi pelapor didapatkan sebanyak kurang lebih Rp 21 miliar kerugiannya. Walaupun dalam pemeriksaan akan ada pengembangan dan setiap korban akan diinventarisir kemudian seberapa banyak," kata Ibrahim.

Kasubdit IV AKBP Adanan Mangopang menambahkan penawaran yang dilakukan suami-istri tersebut dengan cara online dan bertatap muka langsung. Rata-rata korban membeli beberapa slot, jumlah paling tinggi mencapai Rp 500 juta.

"Yang paling besar beli kerugiannya sampai Rp 500 juta," kata Adanan.

Kasus ini masih dalam pengembangan. Lantaran korban mencapai ratusan, polisi membuka hotline dengan nomor telepon 0813 2009 0955.




(dir/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads