Nasib Perajin Genting Cirebon yang Digempur Pabrikan

Nasib Perajin Genting Cirebon yang Digempur Pabrikan

Devteo Mahardika - detikJabar
Minggu, 10 Des 2023 19:30 WIB

Kabupaten Cirebon - Perajin genting di Desa Budur Kabupaten Cirebon, menunjukkan eksistensinya di tengah gempuran genting pabrikan. Mereka bertahan meski penjual kian merosot.

Perajin genting di Desa Budur, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon.

Hadi (51), perajin genting di Desa Budur, Kecamatan Ciwaringin yang sudah bekerja sejak 20 tahun silam. Hadi bekerja di rumah produksi genting bersama 20 pekerja lainnya. Hadi tak menampik genting pabrikan berdampak pada penjualan rumah produksinya. Genting kerajinan asli rakyat kian merosot di pasaran.

"Kalau efek dari genteng pabrikan pasti ada, jadi penjualan genteng kami ini berkurang meskipun gak terlalu signifikan sekitar turun 30 persen," ungkapnya kepada detikJabar, belum lama ini.

Rumah produksi tempat Hadir bekerja mampu membuat 4.000 genting per harinya.  "Satu mesin cetakan dikerjain sama 10 orang, karena disini ada dua meain cetakan ya sekitar 20 orang yang bisa cetak genteng sebanyak empat ribu seharinya," jelasnya. Foto: Devteo Mahardika/detikJabar

Perajin genting di Desa Budur, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon.

Genting buatan rumah produksi tempat Hadi bekerja diklaim tak jauh berbeda dengan genting Jatiwangi. "Coba aja di cek genteng ini sama bagusnya sama genting Jatiwangi, material bahan tanah liatnya juga dari sana (Jatiwangi) kok," terang Hari.

Dalam sekali proses pembakaran, Hadi menuturkan daya tampung tempat pembakaran sebanyak 9.000 genteng. Proses pembakaran ini pun menghabiskan waktu selama 7 jam. "Kalau pembakaran dalam seminggu bisa dua kali bakar," ucapnya.

Dalam sebulan dirinya mengaku bisa menjual genting yang diproduksinya sebanyak 36 ribu. Penjualan genting itu masih beredar di wilayah Cirebon sekitarnya. Harga satu gentingnya Rp 1.500. "Yang pesen gentingnya kebanyakan dari wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan)," ujarnya. Foto: Devteo Mahardika/detikJabar

Perajin genting di Desa Budur, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon.

Hadi tak ingin kehilangan pekerjaan. Genting pabrikan membuatnya was-was. Namun, Hadi optimis aktivitas perajin genting akan tetap hidup.  Ia berharap produksi genting darii perajin kian laris di pasaran, sebab mayoritas masyarakat Desa Budur bekerja sebagai perajin genting.

Selain itu juga dirinya menginginkan masyarakat tetap mempertahankan genting sebagai atap rumah. Hal ini sangat berkaitan  dengan keberlangsungan hidup perajin genting, khususnya di Desa Budur. Foto: Devteo Mahardika/detikJabar

Perajin genting Desa Budur, Kecamatan Ciwaringin, Cirebon.

Untuk tetap bertahan, para perajin juga menjual genting yang rusak atau pecah. Pasalnya ada beberapa orang mencari pecahan genting untuk urukan tanah. "Pecahannya juga laku, soalnya banyak yang cari buat urukan tanah," kata Hadi. Foto: Devteo Mahardika/detikJabar

Nasib Perajin Genting Cirebon yang Digempur Pabrikan
Nasib Perajin Genting Cirebon yang Digempur Pabrikan
Nasib Perajin Genting Cirebon yang Digempur Pabrikan
Nasib Perajin Genting Cirebon yang Digempur Pabrikan

Hide Ads