Pemerintah Kabupaten Cirebon mengakui bahwa capaian investasi tahun ini belum sepenuhnya memenuhi target yang telah ditetapkan. Meski begitu, pemerintah daerah tetap optimistis pencapaian tersebut dapat dikejar, bahkan mendekati akhir tahun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon, Hilmy Rivai, menjelaskan bahwa target investasi tahun 2025 mencapai Rp3,2 triliun. Hingga saat ini, capaian realisasi sudah berada di angka 79 persen.
"Sisa target sebetulnya tinggal Rp1,2 triliun. Waktunya memang sudah mepet, tetapi kami optimis tahun depan target-target yang belum tercapai pada tahun ini bisa ter-cover dengan baik," ujarnya, Jumat (28/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain investasi, penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) juga mengalami kendala. Hilmy menyebut capaian NIB sejauh ini baru 69 persen. Rendahnya angka tersebut bukan karena minimnya peminat, melainkan adanya proses peningkatan sistem di pemerintah pusat.
"Ada upgrade dari pusat, jadi prosesnya tertahan. Sementara antreannya sudah sangat banyak. Mudah-mudahan segera selesai," jelasnya.
Cirebon Dinilai Menarik bagi Investor
Meski menghadapi beberapa hambatan administratif, Hilmy memastikan bahwa Kabupaten Cirebon tetap menjadi salah satu daerah yang paling diminati investor. Hal itu ditopang oleh sejumlah faktor penting, terutama dari sisi konektivitas dan infrastruktur.
Menurutnya, Cirebon memiliki keunggulan strategis berupa aksesibilitas yang tinggi dimana terdapat tiga transportation hubs besar seperti Pelabuhan Patimban, Pelabuhan Cirebon, dan Bandara Kertajati.
Selain itu, Kabupaten Cirebon juga ditopang oleh konektivitas kereta api yang mempermudah arus barang. Bahkan Kabupaten Cirebon juga didukung oleh lima gerbang tol yang mempercepat distribusi hasil produksi, kemudian nila UMK yang masih kompetitif bagi pelaku usaha.
"Dari hal itulah yang meyakinkan kami jika Kabupaten Cirebon menjadi daerah yang tepat menjadi lokasi yang strategis," terangnya.
Hilmy menambahkan bahwa hingga saat ini sudah ada 18 investor yang menyatakan minat menanamkan modal di Kabupaten Cirebon. Jumlah ini diperkirakan terus bertambah seiring meningkatnya kebutuhan industri dan perbaikan iklim investasi di daerah.
Pemerintah daerah menargetkan tahun depan bisa menjadi momentum pemulihan sekaligus penguatan sektor investasi. Dengan selesainya perbaikan sistem dan percepatan layanan perizinan.
"Kami (Pemda Cirebon) diharapkan mampu mengejar bahkan melampaui target yang telah ditetapkan dari keunggulan-keunggulan tersebut " pungkasnya.
(dir/dir)











































