Proyek perbaikan jalan Trusmi-Kaliwulu di Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, menjadi sorotan warganet. Pasalnya, jalan yang baru saja selesai pengecoran beberapa hari lalu sudah terlihat mengalami retakan. Kondisi ini memicu perbincangan hangat di media sosial, bahkan menimbulkan kekhawatiran masyarakat terkait kualitas pembangunan jalan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Cirebon Sunanto menegaskan pihaknya segera turun tangan mengecek lokasi. Ia memastikan retakan tersebut masih dalam kategori aman dan tidak termasuk kegagalan konstruksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jalan rusak seperti itu sebenarnya kondisi biasa, bukan gagal konstruksi. Kecuali kalau retaknya membelah dari tengah. Ini lebih karena faktor cuaca," ujar Sunanto, Rabu (1/10/2025).
Menurutnya, retakan yang muncul bersifat melintang, bukan memanjang, sehingga tidak mengganggu kekuatan struktur jalan. Ia menjelaskan, saat pengecoran dengan bentang panjang dalam kondisi suhu ekstrem, beton bisa mengalami krek akibat perubahan suhu dari cair menuju padat.
"Itu retak kecil karena kondisi teknis. Dalam konstruksi tetap ada mekanisme perbaikan. Jadi akan dilakukan selen atau penambalan agar kembali rapat," jelasnya.
Sunanto pun mengajak masyarakat untuk tetap mendukung pembangunan infrastruktur di Kabupaten Cirebon. Ia berharap warganet lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi di media sosial.
"Komentar yang baik akan menjadi penyemangat kami. Mari bersama-sama menjaga kondusivitas agar pembangunan jalan bisa sukses," ujarnya.
Sementara itu, Direktur CV Cahaya Bintang selaku pelaksana proyek Mohammad Roji menegaskan pihaknya sudah memperbaiki retakan tersebut. Ia menambahkan, jalan yang baru dicor itu masih berusia 10 hari sehingga masih dalam masa pemeliharaan.
"Beton yang baru 10 hari memang belum ideal untuk dilalui. Secara metode, jalan beton sebaiknya menunggu 21 hari hingga satu bulan agar benar-benar kuat. Namun masyarakat sudah mendesak untuk digunakan lebih cepat," kata Roji.
Ia menambahkan, penggunaan beton dengan kualitas FS38 diyakini cukup kuat untuk menahan beban meski proses pemeliharaan masih berjalan.
Sebagai informasi, proyek peningkatan jalan Trusmi-Kaliwulu sepanjang 456 meter dengan lebar 4 meter ini menelan anggaran sebesar Rp1,075 miliar. Pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh CV Cahaya Bintang dengan jangka waktu 120 hari kalender.
(sud/sud)